Sejarah Asli Valentine 14 Februari, Rupanya Berkaitan Erat dengan Agama Kristen

- 8 Februari 2023, 16:01 WIB
Rupanya ini sejarah asli Valentine atau Hari Kasih Sayang yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari.
Rupanya ini sejarah asli Valentine atau Hari Kasih Sayang yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari. /waichi2021/Pixabay

KABAR WONOSOBO – Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang sudah tidak asing lagi bagi seluruh masyarakat dunia.

Valentine merupakan hari dimana orang-orang menunjukkan kasih sayangnya kepada orang yang mereka cintai dengan memberikan ucapan maupun hadiah.

Terlepas dari agama dan kepercayaan, entah Kristen baik Protestan maupun Katolik, Buddha, hingga Islam, banyak dari masyarakat Indonesia yang merayakan Valentine. 

Baca Juga: Seperti Apakah Anda Sebagai Orang Tua Menurut Zodiak Anda?

Valentine yang dirayakan tiap 14 Februari ini memang masih berhubungan erat dengan agama tertentu. 

Sejarah Valentine 14 Februari yang belakangan dijadikan sebagai penanda pengungkapan kasih sayang tersebut memang berhubungan dengan agama tertentu. 

Namun, di Indonesia dan mayoritas masyarakat dunia sendiri tidak menjadikan hal tersebut sebagai penghalang untuk merayakan Valenting. 

Baca Juga: Klub Arab Saudi Lolos ke Final Piala Dunia Antar Klub 2022 Usai Kandaskan Flamengo

Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman RD.com, berikut adalah penjelasan sejarah Valentine atau Hari Kasih Sayang 14 Februari. 

Sejarah Nama Hari Valentine

Hari valentine merupakan hari libur tahunan yang dirayakan oleh masyarakat Amerika Serikat dan banyak negara lain di dunia.

Secara historis, Valentine ini memperingati cinta terhadap pasangan, tetapi sekarang diperluas mencakup semua jenis cinta.

Seperti cinta dalam keluarga, persaudaraan maupun persahabatan.

Hari Valentine sendiri berasal dari nama St. Valentine.

Baca Juga: Berbagai Gerakan Digagas Kabupaten Wonosobo untuk Tekan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Dahulu setidaknya ada tiga orang Valentine yang dijadikan santo oleh Gereja Katolik dan masing-masing memiliki kelompok pendukungnya sendiri.

St. Valentine yang pertama merupakan seorang pemberontak. Ia menentang kaisar Romawi Claudius II, yang mengatakan bahwa seorang pria muda tidak diperbolehkan untuk menikah dan sebagai gantinya harus bertugas di militer.

Namun, St. Valentine tetap menikahi kekasihnya secara rahasia.

Baca Juga: Kiper Sepak Bola Turki Meninggal, Turut Menjadi Korban Gempa Dahsyat

St. Valentine yang kedua membantu tahanan Kristen melarikan diri dari penjara Romawi dan kemudian ia ikut ditangkap dan dipenjarakan.

Pada akhir hidupnya, secara ajaib ia menyembuhkan putri sipirnya dan mengubah seluruh kepercayaan keluarga tersebut menjadi Kristen.

St. Valentine II juga menyukai putri sipir tersebut, tetapi kisah cinta mereka berakhir dengan tragis.

St. Valentine ketiga adalah seorang uskup Katolik di Terni.

Baca Juga: Aksi Aktivis Anti-Aborsi Panjat Gedung 40 Lantai di Arizona

Berbeda dari kisah dua yang lain, sejarah St. Valentine III tidak diingat dengan baik sehingga tidak banyak yang mengetahui tentangnya.

Kisah ketiga orang ini telah ada selama berabad-abad dan lama-kelamaan cerita tersebut menjadi suram dan menyeramkan.

Sehingga pada tahun 1969, Gereja Katolik menghapus hari raya St. Valentine dari kalender liturgi Kristen.

Baca Juga: Deretan Sanksi EPL yang Mungkin Dijatuhkan Pada Man City Jika Terbukti Langgar Financial Fair Play

Ketiga St. Valentine sendiri memiliki satu kesamaan lain selain nama mereka, yaitu mereka meninggal dunia dengan cara yang cukup tragis.

Ketiganya diketahui dipenggal oleh kaisar Romawi yang berbeda.

Dalam beberapa variasi cerita lainnya, mereka dieksekusi pada atau mendekati tanggal 14 Februari, tetapi sejarawan tidak data memverifikasi hal tersebut.

Baca Juga: Gelaja dan Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak yang Perlu Orang tua Ketahui

Sejarah Hari Valentine

Seperti kebanyakan hari libur modern yang telah dirayakan berabad-abad, hari Valentine berawal dari paganisme.

Lupercalia merupakan festival kesuburan pagan yang biasa dirayakan pada bulan Februari.

Seperti Cupid, simbol hari Valentine, Lupercalia memiliki ikatan dengan dewa Romawi.

Baca Juga: Gelaja dan Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak yang Perlu Orang tua Ketahui

Festival ini ada untuk memperingati dedikasi yang telah diberikan oleh Faunus, dewa pertanian Romawi, dan Romulus serta Remus, pendiri Romawi.

Lupercalia adalah festival kesuburan yang dalam arti tidak seperti pengertian cinta dan romansa modern.

Pada festival ini, pendeta dari ordo yang disebut Luperci mengorbankan seekor kambing dan anjing yang kemudaian dikuliti.

Baca Juga: Disebut seperti Ritual Pemujaan Setan, Penampilan Sam Smith di Grammy Awards Tuai Hujatan

Kulit mereka akan direndam dalam darah dan kemudian akan digunakan untuk “mencambuk” wanita muda dengan lembut.

Tradisi ini betujuan untuk membuat wanita lebih subur.

Setelah itu, setiap pemuda akan mengambil satu nama perempuan yang sebelumnya sudah dimasukkan ke dalam toples dan mereka akan membentuk pasangan untuk tahun berikutnya.

Baca Juga: 10 Universitas Terbaik di Indonesia Versi 4ICU, Mana Saja?

Pasangan tersebut bahkan memungkinkan untuk menikah jika berhasil.  

Paus Gelasius I mengintegrasikan Lupercalia dengan hari St. Valentine di abad kelima sebagai upaya membersihkan Hari Raya Kafir.

Liburan baru menyebar dengan cepat ke semua negara yang menganut agama Kristen.

Chaucer dan Shakespeare juga ikut berperan dalam mengubah liburan dari festival seks berdarah menjadi kisah cinta modern dengan cara yang manis.

Baca Juga: Prevalensi Angka Stunting Wonosobo Turun 5,4 Persen, Peringkat 12 di Jawa Tengah

Pemukim Kristen membawa liburan bersama mereka ke Dunia Baru.

Liburan itu kemudian menjadi liburan paling popular selama era Victoria.

Hari Valentine mulai dirayakan sejak tahun 1900-an yang ditandai dengan orang-orang mulai saling memberi kartu ucapan hari Valentine dan Hallmark mulai memperkenalkannya pada tahun 1913.

Baca Juga: Lupa Jumlah Utang Puasa Ramadan Setelah Bertahun-tahun? Berikut Penjelasan Qadha Puasa Menurut Buya Yahya

Tradisi tersebut mulai berkembang dan terus dilaksanakan hingga sekarang.

Setidaknya terdapat 145 juta kartu hari Valentine yang dipertukarkan setiap tahun menurut Hallmark.

Hari Valentine bukanlah hari libur nasional resmi di Amerika Serikat, tetapi hari tersebut menjadi hari libur terpopuler ke-13 di negara tersebut setelah Hari St. Patrick.

Baca Juga: Berita Acara Rekonsiliasi Pajak Pusat Jadi Prasyarat bagi Penyaluran DBH PBB dan DBH PPh

Ikuti Artikel Kami Selengkapnya di Google News.***

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: RD.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x