Karya revolusioner Kant ini menyelidiki batasan-batasan pengetahuan manusia dan membangun fondasi epistemologi modern. Bagi para peminat filsafat sains dan epistemologi, Critique of Pure Reason menjadi bacaan wajib untuk memahami asal-usul pengetahuan dan cara kita memahami dunia.
Baca Juga: Pelajaran Berharga dari Buku The Psychology of Money, Tidak Ada Rasa Cukup dan Kapan Harus Pesimis
4. The Ethics of Ambiguity - Simone de Beauvoir
Dalam buku ini, Beauvoir mengeksplorasi dilema moral yang dihadapi manusia dalam dunia yang serba tidak pasti. Ia membahas tentang kebebasan, tanggung jawab, dan otentisitas eksistensial, menantang pembacanya untuk merumuskan moralitas mereka sendiri.
5. Thus Spoke Zarathustra - Friedrich Nietzsche
Karya provokatif Nietzsche ini menawarkan kritik pedas terhadap nilai-nilai tradisional dan norma-norma sosial. Sebagai catatan, Nietzsche adalah filsuf provokatif, mengkritik nilai-nilai tradisional dan menjelajahi kompleksitas sifat manusia dan pengejaran kekuasaan.
Dalam karya-karyanya, Nietzsche mengajak pembacanya untuk merangkul skeptisisme dan individualisme, serta menciptakan nilai-nilai mereka sendiri.
Baca Juga: Ada 4 Tahapan Pensiun, Fase Kedua Diwarnai Perceraian, Kehilangan Tujuan Hidup dan Koneksi Penting
Beberapa kiat dalam membaca dan memahami buku filsafat sebagai berikut. Membaca buku filsafat membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Luangkan waktu untuk mencerna setiap ide dan konsep yang Anda temui.
Bergabunglah dengan komunitas diskusi filsafat untuk bertukar pikiran dan memperdalam pemahaman Anda. Jangan ragu untuk menantang asumsi dan keyakinan Anda sendiri. Filsafat pada dasarnya adalah tentang mempertanyakan dan mencari jawaban.***