KABAR WONOSOBO - Nama Ratih Kumala tengah banyak dibicarakan menyusul berita terbaru bahwa salah satu novel andalannya, Gadis Kretek, akan segera dialihwahanakan.
Gadis Kretek, sebuah novel sejarah Indonesia yang menceritakan petualangan Tegar, Karim, dan Lebas menyelusuri sejarah industri rokok dengan latar ahun 1965-an dan modern, akan segera diangkat menjadi series oleh Netflix.
Tak tanggung-tanggung, adaptasi karya dari penulis Tabula Rasa dan Wesel Pos tersebut akan dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino.
Baca Juga: Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala, Siap Jadi Serial Netflix
Akan segera dialihwahanakan menjadi sebuah series oleh Netflix, Gadis Kretek merupakan novel garapan Ratih Kumala yang terbit perdana pada tahun 2012 silam.
Gadis Kretek menceritakan tentang sejarah industri kretek alias rokok di Indonesia dengan tebal 274 halaman.
Beberapa tokoh yang menjadi poros utama cerita diantaranya adalah Dasiyah, Soeradja, Idroes Moeria, Roemaisa, Soedjagad, Lebas, Karim, dan Tegar.
Baca Juga: Kisahkan Seorang Lesbian yang Dipaksa Jatuh Cinta, Ini Sinopsis Tabula Rasa dari Ratih Kumala
Mengambil latar di dunia modern dan Indonesia tahun 1965-an silam, Gadis Kretek merupakan salah satu karya Ratih Kumala yang paling masyhur.
Ratih Kumala sendiri merupakan penulis kelahiran Jakarta, 4 Juni 1980.
Istri dari sastrawan Eka Kurniawan tersebut sejauh ini tak hanya berprofesi sebagai penulis.
Namun, Ratih Kumala juga dikenal sebagai salah satu penulis skenario film dan drama.
Baca Juga: Sinopsis Tabula Rasa: Novel Karya Ratih Kumala yang Bahas LGBT
Gadis Kretek merupakan novel garapan Ratih Kumala yang akan segera muncul di Netflix melalui Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino sebagai pemeran utama.
Ratih Kumala menggunakan tiga tempat sebagai latar, yaitu Kudus, Jakarta, dan Kota M.
Tempat terakhir sendiri tidak disebutkan dengan lengkap, tapi mungkin penulis menyebutnya Kota Muntilan.
Karena diceritakan bahwa Kretek Gadis dulu dipasarkan pula ke Magelang lantaran jarak dua kota tersebut cukup dekat.
Segera digarap oleh Netflix, Gadis Kretek tidak hanya menyajikan mengenai perjalanan membuka cikal-bakal industri rokok terkenal di Indonesia.
Namun, turut membawa pembaca untuk lebih menyelami mengenai tragedi berdarah di Indonesia tahun 1965-an, PKI.
Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman profil Ratih Kumala via Goodreads, penulis kelahiran 42 tahun lalu tersebut tak hanya menulis Gadis Kretek.
Ratih Kumala yang lahir di Jakarta tahun 1980 tersebut menerbitkan buku pertamanya, yaitu novel berjudul Tabula Rasa (Grasindo 2004, GPU 2014).
Tabula Rasa merupakan novel Ratih Kumala yang memenangkan Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2003.
Novel keduanya, Genesis terbit tahun 2005, baru kemudian novel Gadis Kretek yang pertama kali diterbitkan Gramedia pada tahun 2012.
Baca Juga: Memaknai Cinta Tak Biasa lewat Kisah Asmara Raras dan Galih dalam Novel Ratih Kumala, Tabula Rasa
Segera dialihwahanakan oleh Netflix, Gadis Kretek masuk dalam Top 5 kategori prosa Khatulistiwa Literary Award 2012.
Selain terbit dalam versi bahasa Indonesia, Gadis Kretek juga telah diterjemahkan ke Bahasa Inggris –Cigarette Girl (GPU, 2015), bahasa Jerman – Das Zigarettenmadchen (culturbooks publishing, 2015), dan tengah diterjemahkan ke Bahasa Arab untuk diterbitkan di Mesir.***