Di era 90an nilai dolar mulai naik, mengakibatkan anjloknya nilai tukar mata uang won terhadap dolar.
Baca Juga: Krisis Energi di China Makin Parah, Listrik ke Rumah Tangga dan Pabrik-Pabrik Dijatah
Daya saing ekspor Korea juga kalah dari Jepang. Banyak perusahaan tidak mampu membayar hutangnya kepada bank.
Pada akhir tahun 1997, total utang luar negeri jangka pendek berjumlah USD 63,8 miliar, sedangkan devisa negara hanya USD 9,1 miliar.
Agar bisa melunasi hutang tersebut, pemerintah meminjam dana dari IMF.
Tanggal 21 November 1997, pemerintah Korea Selatan resmi mengumumkan permintaan bantuan kepada IMF dan sejak 3 Desember, Korea Selatan berada di bawah pengawasan ketat dari IMF.
Meski masalah hutang negara mulai teratasi, masyarakat belum lepas dari jerat masalah.
Sepanjang tahun 1998, 20 ribu unit perusahaan bangkrut dan lebih dari 1 juta orang kehilangan mata pencaharian.
Baca Juga: PBB: Sebanyak 350.200 Orang Tewas dalam Krisis Suriah yang Telah Berlangsung Selama Satu Dekade