Hati hati adalah kalimat yang tidak spesifik. Hanya menginstruksikan hati-hati akan membuat anak cemas dan bingung.
Hal tersebut karena anak-anak hingga remaja memang belum punya kendali emosi yang baik.
Otak bagian prefrontal cortex di usia 0-20 tahun memang belum berkembang sempurna, sehingga di usia tersebut masih sulit mengatur emosi dan mengelola rasa takut.
Lama kelamaan, anak akan menganggap kalimat "hati-hati" atau "jangan" adalah suatu kalimat yang tidak jelas dan akhirnya diabaikan.
Padahal kadang kala kita memang butuh kalimat tersebut untuk hal-hal urgen yang memang membahayakan.
Contohnya, ketika anak ingin memegang kompor panas, memegang listrik, atau anak mau lari ke jalan raya.
Baca Juga: Seorang Anak di Magelang Tega Bunuh Keluarganya Sendiri karena Dipaksa Jadi Sandwich Generation
Tak hanya itu, anak jadi kurang percaya diri dan sulit beradaptasi dengan hal baru karena sering diinterupsi dengan perintah tidak spesifik yang membuat dia merasa cemas dan tidak aman.
Semakin spesifik orang tua memberikan arahan ke anak, semakin cepat juga anak memahami konsep "hati-hati" dan membangun skill self awareness tersebut.***