5 Momen Paling Membuat Stres Dalam Hidup Seseorang Menurut Psikolog, Pernah Merasakan Salah Satunya?

- 12 Agustus 2023, 18:52 WIB
ilustrasi orang stres
ilustrasi orang stres /Freepik/jcomp

KABAR WONOSOBO - Stres adalah reaksi tubuh terhadap perubahan dan merupakan bagian normal dari kehidupan kita. Stres mungkin merupakan hasil dari perubahan dalam hubungan, keuangan, sekolah, kesehatan, karier, dan keluarga Anda. Ada banyak jenis stresor yang dapat memengaruhi kita dan setiap orang mengalami stres secara berbeda.

Menahan stres kronis sehari-hari dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan. Misalnya, dapat menyebabkan masalah pencernaan, peradangan, sistem kekebalan yang lemah, kurang tidur, kecemasan, dan masalah kesehatan seksual.

Sangat penting untuk menyadari ketika Anda menjadi stres berlebihan sehingga Anda dapat mengelolanya dengan tepat. Selain pemicu stres sehari-hari, ada peristiwa kehidupan yang dapat menyebabkan stres yang signifikan. Berikut adalah lima peristiwa yang paling membuat stres dalam hidup.

Baca Juga: Jenna Ortega Ungkap Sulitnya Proses Syuting Wednesday, Stres Berat Hingga Menangis Histeris

  1. Kehilangan Pekerjaan

Kehilangan pekerjaan membuat stres secara emosional karena dapat menimbulkan perasaan seperti malu, sedih, kecewa, dan bersalah serta memicu pemikiran yang merugikan diri sendiri.

Selain dampak negatif pada harga diri orang yang mengalaminya, orang tersebut juga dipaksa berpikir tentang keuangan dan mencari pekerjaan baru. Rutinitas harian yang biasanya teratur, tiba-tiba berubah dan mungkin sulit untuk disesuaikan, terutama jika orang tersebut sudah lama bekerja di pekerjaannya itu.

Baca Juga: Gejala Stres: Efek Pada Tubuh dan Perilaku Seseorang

  1. Penyakit Jangka Panjang

Penyakit dan stres memiliki hubungan simbiosis. Jika seseorang mengalami stres kronis, sistem kekebalan orang tersebut melemah dan Ia menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Stres telah terbukti meningkatkan risiko diabetes melitus, tukak lambung, kolitis ulserativa, dan aterosklerosis.6

Saat menderita kondisi kesehatan jangka panjang, hal itu dapat menyebabkan stres bagi penderita dan orang-orang yang peduli dengannya. Proses penyembuhan penyakit atau cedera kronis dapat menambah beban keuangan dan mengurangi kemampuan penderitanya untuk berpartisipasi dalam aktivitas tertentu.

Baca Juga: Link Uji Tingkat Stres, Seberapa Normal Keadaan Seseorang hingga Depresi

  1. Pindah

Pindah, baik karena pekerjaan baru, perubahan hubungan atau perampingan, bisa menjadi peristiwa yang cukup membuat stres. Jika perpindahan itu tidak terduga seperti harus meninggalkan rumah karena kebakaran atau kesulitan keuangan, itu bisa sangat menghancurkan.

Pemindahan melibatkan faktor praktis dan logistik seperti mengemas, membongkar, menyesuaikan diri dengan komunitas yang berbeda, dan menavigasi lokasi layanan baru. Meskipun Anda tidak bergerak terlalu jauh, dampak emosional dan mental dapat memengaruhi Anda, terutama jika Anda sudah lama tinggal di tempat Anda.

Baca Juga: Tes Psikologi: Cek Kondisi Mental Anda Saat Hadapi Masalah, Cepat Stres atau Santai? Ikuti di Sini

  1. Perceraian atau Perpisahan

Perceraian atau perpisahan dari pasangan dapat menyebabkan stres besar dalam hidup. Meskipun keputusan untuk mengakhiri hubungan bisa saling menguntungkan, kedua pasangan masih harus menghadapi sejumlah masalah saat mereka bergerak maju secara terpisah.

Selain tekanan emosional dan mental, ada pertimbangan hukum yang perlu ditentukan seperti hak asuh anak, keuangan, aset, dan situasi kehidupan.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Binatang Eksotis dan Anti Mainstream yang Bisa Dijadikan Hewan Peliharaan untuk Meredakan Stres

  1. Kematian Orang yang Dicintai

Peringkat pertama dalam daftar ini ditempati oleh kematian yang tak terduga atau diharapkan dari orang yang dicintai. Setiap orang dipengaruhi oleh duka yang berbeda namun semuanya tentu memiliki pengalaman dan merasakan banyak emosi dengan orang tersayang tersebut semasa hidup. 

Berbagai perasaan yang timbul dari kehilangan orang tersayang dapat berupa kebingungan, syok, kesedihan, mati rasa, kemarahan, dan bahkan rasa bersalah. Semua perasaan ini valid.

Karena perubahan itu sangat penting bagi hidup, mungkin sulit untuk memproses apa yang terjadi dan menghadapi kenyataan tanpa orang tersebut.

Baca Juga: Makin Tegang, Militer China Lakukan Latihan Militer di Sebuah Pantai Provinsi Fujian Dekat Taiwan

Selama proses berduka, hal yang paling penting untuk dipahami adalah bahwa tidak ada perasaan yang benar atau salah tentang kematian orang yang dicintai. Waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan berbeda bagi setiap orang.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Asosiasi Psikologi Amerika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah