KABAR WONOSOBO – Dalam pertemuan Luar Biasa Tingkat Menlu Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Minggu 16 Mei 2021, Indonesia mengajak negara-negara anggota OKI untuk menggunakan pengaruh mereka agar agresi Israel ke Palestina bisa dihentikan.
Agresi Israel di wilayah Palestina, khususnya Al-Quds Al-Shareef atau Yerusalem dan juga jalur Gaza dibahas dalam pertemuan ini.
Pertemuan ini digelar secara virtual dan dihadiri 16 menteri dan wakil menteri luar negeri dari 57 negara yang tergabung dalam anggota OKI.
Indonesia sendiri diwakili oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan tingkat menteri eksekutif OKI tersebut.
“Di dalam pertemuan OKI tadi saya menyampaikan bahwa untuk kesekian kalinya, OKI harus kembali bertemu untuk membahas isu yang sama, yaitu agresi Israel terhadap Palestina,” kata Retno Marsudi seperti dilansir Kabar Wonosobo.com dari Hukum Online.com.
Retno mengingatkan semua pihak agar tidak lupa, bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang masih diduduki kolonial di dunia ini.
Baca Juga: Sejarah Konflik Palestina Israel dan Kaitannya dengan Deklarasi Balfour 1917 oleh PM Inggris
Dia menyebut, semua peperangan dan penderitaan yang dirasakan oleh Palestina disebabkan oleh Israel sebagai Occupying power.
Indonesia melalui Retno mengecam keras tindakan Israel terlebih serangan-serangan dilakukan di bulan suci ramadhan dan Idul Fitri.
Retno menuturkan dalam pertemuan itu, Indonesia mengusulkan tiga langkah kunci dalam menghentikan kekerasan Israel dan dalam rangka mendukung kemerdekaan Palestina.
Baca Juga: Serangan Udara Israel dan Hamas Palestina Tewaskan 35 warga Palestina dan 3 Warga Israel
Pertama, memastikan adanya persatuan di dalam negara anggota OKI terutama semua pemangku kepentingan di Palestina.
“Tanpa adanya persatuan, OKI tidak akan mampu menjadi penggerak bagi dukungan internasional untuk Palestina. Di saat yang sama bangsa Palestina hanya bisa mencapai cita-citanya untuk merdeka apabila mereka bersatu,” tutur Retno.
Langkah kedua, Retno menyampaikan OKI harus mengupayakan gencatan senjata sesegera mungkin.
Dia mengajak semua negara OKI menggunakan pengaruhnya untuk segera menghentikan kekerasan dari Israel.
Usulan yang terakhir Retno menyarankan agar OKI harus tetap fokus membantu kemerdekaan bangsa Palestina dengan usaha yang lebih keras dalam mendorong dimulainya kembali negosiasi multilateral yang kredibel.
Hal itu harus berpedoman pada parameter yang telah disetujui secara internasional dengan tujuan mencapai perdamaian yang lestari berdasarkan solusi dua negara.***