Putin Tolak Beri Jaminan Pada Alexei Navalny yang Sedang Berjuang Melawan Kerusakan Saraf Akibat Keracunan

17 Juni 2021, 10:17 WIB
Tokoh oposisi politik Rusia, Alexei Navalny yang alami kerusakan saraf usai keracunan dan tidak diberi jaminan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. /nypost.com

KABAR WONOSOBO – Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menolak untuk memberikan jaminan kepada pemimpin oposisi Alexei Navalny.

Navalny mendapat masa hukuman penjara selama dua tahun akibat gerakan politiknya yang dianggap sebagai penindasan.

Putin menyebutkan bahwa kelompok Navalny adalah ‘agen asing’, sebutan yang ditujukan kepada pembangkang Rusia dan harus mendapatkan pengadilan.

Ketika ditanya mengenai jaminan pembebasan Navalny, Putin mengatakan jika keputusan tersebut bukanlah wewenangnya.

Baca Juga: Hubungan Diplomatik AS – Rusia Terancam Retak, Putin Tawarkan Diskusi Langsung Soal Tuduhan Joe Biden

“Keputusan seperti itu di negara ini tidak dibuat oleh presiden. Itu dibuat oleh pengadilan untuk membebaskan seseorang atau tidak,” tutur Putin.

Navalny terkenal dengan aksi kampanye yang selalu menyerukan anti korupsi dan pengkritik pedas terhadap pemerintahan Presiden Vladimir Putin.

Hingga pada perjalanan Navalny ke Siberia, ia mengalami keracunan berupa racun saraf atau ‘Novichok’ saat penerbangannya.

Novichok sendiri merupakan racun saraf yang dikembangkan Uni Soviet selama Perang Dingin yang dapat melumpuhkan otot dan dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga: Mengenal Clubhouse Aplikasi Baru Berbasis Audio Chat Eksklusif Dipakai Elon Musk Diskusi Bareng Presiden Putin

Akibat kejadian ini, para pejabat Amerika Serikat menyimpulkan bahwa pemerintah Moskow-lah yang berada di balik serangan agen saraf yang nyaris mematikan Navalny.

Meskipun pihak Moskow tidak membenarkan hal tersebut, Presiden Joe Biden tetap memberikan sanksi kepada tokoh-tokoh Rusia dengan membekukan aset mereka di AS.

Presiden Joe juga menyebutkan jika Rusia melakukan tindakan agresif dengan mencampuri urusan pemilu AS.

Presiden Rusia pun menangkis serangkaian tuduhan tentang pemerintahannya dalam serangan dunia maya untuk mencampuri pemilu AS.

 Baca Juga: Rusia Siapkan Sistem Satelit Canggih untuk Iran, Dilengkapi dengan Kemampuan Melacak Target Militer

Sementara itu mengenai kesehatan dari Navalny di tahanan, pihaknya telah meminta jaminan untuk perawatan medis yang lebih baik karena keterbatasan medis di lembaga pemasyarakatan.

Presiden Putin memberikan respon terhadap hal itu yang mengatakan bahwa hal itu merupakan tanggung jawab dari lembaga pemasyarakatan.

“Mengenai kesehatan, itu adalah tanggung jawab administrasi lembaga pemasyarakatan. Juga ada fasilitas medis di lembaga pemasyarakatan tersebut, dalam kondisi apapun, tetap mereka sebagai penanggung jawabnya,” kata Putin.

 Baca Juga: Kisah Sukses Pavel Durov, Inventor Telegram yang Pernah Diusir Rusia dan Sebut WhatsApp Tidak Aman

Diminta untuk menanggapi pernyataan Putin, Biden mengatakan jika terjadi kematian pada Navalny akan menjadikan indikasi bahwa Rusia sama saja tidak mematuhi hak asasi manusia yang mendasar.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: theguardian

Tags

Terkini

Terpopuler