Singapura Perlakukan Covid-19 Seperti Penyakit Flu Biasa, Lelah dengan Pandemi yang Belum Hilang

29 Juni 2021, 14:28 WIB
vaksinasi di Singapura diharapkan dapat mempercepat negara itu untuk menikmati fase normal baru. /straitstimes.com

KABAR WONOSOBO – Otoritas Singapura memberitakan bahwa negara kecil itu akan memperlakukan Covid-19 seperti penyakit endemik layaknya flu biasa.

Saat ini Singapura tengah mempersiapkan segala yang diperlukan agar kehidupan warganya dapat kembali normal dan hidup berdampingan dengan Covid-19 tanpa adanya ketakutan yang berlebihan.

Singapura nantinya tidak akan lagi memberlakukan pembatasan ataupun peraturan yang ketat untuk menghentikan laju infeksi Covid-19.

Bagi para pelancong yang ingin mengunjungi Singapura, negara itu tidak akan memberlakukan karantina.

Baca Juga: Seniman Asal Singapura Bikin Sepatu Sneakers dari Kemasan BTS Meal McD

Bahkan orang yang pernah berinteraksi atau melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi Covid-19 tidak akan diminta untuk melakukan isolasi.

Dan untuk mengurangi ketakutan masyarakat, pemerintah Singapura tidak akan lagi mengumumkan jumlah kasus harian Covid-19.

Dalam ‘road map’ yang mereka susun, Singapura akan memfokuskan diri pada persiapan warga untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 selama beberapa bulan ke depan.

Pengumuman yang terdengar optimistik tersebut disampaikan oleh tiga pejabat yang memimpin gugus tugas penanganan Covid-19 di Singapura.

 Baca Juga: Mantan Dirdik KPK Ardian Rahayudi Meninggal SetelahPositif Covid-19, Sempat Terseret Kasus Buku Merah

Ketiga menteri tersebut adalah Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong, dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung.

“Sudah 18 bulan sejak pande­mi dimulai dan warga kita lelah dengan peperangan ini. Semua bertanya, kapan dan bagaimana pandemi berakhir,” tutur ketiga menteri tersebut.

Melalui pengumuman tersebut, ketiga menteri menyatakan bahwa Covid-19 tidak akan pernah berakhir namun tidak perlu ditanggapi secara berlebihan seperti yang sudah-sudah.

“Kabar buruknya, Covid-19 mungkin tidak akan pernah hi­lang. Kabar baiknya adalah, itu mungkin untuk hidup normal di tengah-tengah Covid,” sebut mereka dalam pernyataan tersebut.

 Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Divonis 4 Tahun Penjara, Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa Penuntut Umum 6 Tahun

Pengumuman tersebut mengindikasikan bahwa virus corona yang menjadi pemicu Covid-19 akan terus bermutasi dan hidup di tengah masyarakat.

Road map yang tengah disusun oleh pemerintah Singapura diharapkan dapat membawa Singapura ke kondisi normal baru.

Kondisi normal baru tersebut diproyeksikan akan semakin cepat dicapai dengan percepatan vaksinasi terhadap warga.

Sebagai informasi, Singapura memiliki puncak kasus pada awal tahun lalu yang mana kasus hariannya mencapai  angka 600 pada pertengahan April 2021 lalu.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: straitstimes.com

Tags

Terkini

Terpopuler