KABAR WONOSOBO – Beberapa waktu lalu dunia dikejutkan dengan kabar meninggalnya Presiden Haiti, Jovenel Moise di kediamannya.
Namun fakta yang lebih mengejutkan lagi berhasil terungkap dari kasus kematian Jovenel Moise.
Pemerintah Haiti membeberkan fakta bahwa ternyata sebelum membunuh Jovenel Moise, pelakunya sempat menyiksa Presiden Haiti yang tengah berkuasa tersebut.
Hakim investigasi, Carl Henry Destin mengungkapkan bahwa pelaku melakukan penganiayaan terhadap Jovenel di kamarnya.
Baca Juga: Dituduh Joe Biden sebagai Pembunuh, Putin Akui Sering Dapat Tudingan Miring Selama Menjabat Presiden
Hal itu disampaikan Destin didasarkan pada laporan hasil autopsi yang dilakukan terhadap Moise.
Beruntung putri Jovenel masih sempat lari untuk menyelamatkan diri, sementara putra dan stafnya dibungkam secara paksa.
Dilansir Kabar Wonosobo dari Anadolu Minggu, 11 Juli 2021, akibat penganiayaan tersebut, Moise mengalami patah tulang bagian lengan dan kaki kanannya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Kepala Kepolisian Haiti, Leon Charles, pembunuhan terhadap Jovenel Moise melibatkan sekelompok orang.
Baca Juga: Presiden Joe Biden dan Vladimir Putin Sepakat untuk Mengendalikan Keamanan Siber Amerika-Rusia
Komplotan pembunuh yang telah menghabisi nyawa Presiden Haiti melibatkan dua orang warga Amerika Serikat dan 26 warga Kolombia.
Dua orang warga Amerika Serikat tersebut teridentifikasi bernama James Solages dan Joseph Vincent. Keduanya merupakan warga keturunan Haiti.
Duta Besar Haiti untuk Amerika Serikat, Bocchi Edmond mendeskripsikan kedua pria AS itu sebagai "komando, pembunuh, profesional terlatih."
Sementara itu di sisi lain, Menteri Pertahanan Kolombia, Diego Molano menyebutkan bahwa para tersangka asal Kolombia yang terlibat dalam kasus tersebut merupakan mantan anggota militer.
Sebagai informasi, Jovenel Moise dilantik menjadi Presiden Haiti pada 2017 setelah ia unggul dalam pemilu yang penuh dengan kontroversi.
Setelah gagal menggelar pemilu, pihak oposisi menuntut Presiden yang telah berusia 53 tahun itu untuk mundur dari jabatannya.
Sehari sebelum meregang nyawa, Moise telah menunjuk perdana menteri baru yang rencananya akan dilantik pekan ini.
Haiti sendiri dijadwalkan akan menyelenggarakan pemilu eksekutif dan legislatif pada 26 September 2021 mendatang.***