Meski Telah Berusia 96 Tahun, Mantan Sekretaris Kamp Nazi Tetap Diadili Atas Dugaan Pembunuhan 11.000 Tahanan

21 Oktober 2021, 12:29 WIB
Mantan sekretaris kamp Nazi, Irmgard Furchner yang di dakwa atas pembunuhan  11.000 tahanan /www.reuters.com

KABAR WONOSOBO – Seorang mantan sekretaris di sebuah kamp konsentrasi Nazi berusia 96 tahun diadili di Jerman atas dugaan keterlibatan pembunuhan lebih dari 11.000 orang.

Sekretaris wanita itu diduga telah menyebabkan ribuan orang dipenjara di kamp tersebut dan berusaha melarikan diri dari persidangan.

Irmgard Furchner dipaksa untuk menghadiri sidang di pengadilan Itzehoe, Jerman Utara atas kasus tersebut.

 Baca Juga: Hindari Pelecehan Fisik dan Seksual, Tim Senam Jerman Tampil Lebih Tertutup di Olimpiade Tokyo 2020

Dia dibawa menggunakan ambulans kemudian diikat di kursi roda supaya tidak melarikan diri selama persidangan.

Furchner terlihat menutupi kepalanya dengan syal bermotif dan memakai kacamata hitam saat hadir di persidangan pada Selasa, 19 Oktober 2021.

Sebelumnya, dia mencoba melarikan diri dari persidangan pada akhir September lalu dan meninggalkan panti jompo di Quickborn tempat dia tinggal.

 Baca Juga: Diduga Menjadi Mata-Mata untuk Rusia, Seorang Pria Inggris Ditangkap oleh Kepolisian Jerman

Dia ditemukan tengah bepergian dengan taksi ke pinggiran Hamburg kemudian kepolisian setempat pun menangkapnya dan menahannya selama lima hari.

Ketika proses persidangan dia hanya berbicara untuk mengkonfirmasi nama dan alamatnya serta mengatakan bahwa dirinya janda.

Menurut pengacaranya, Wolfgang Molkentin, dia tidak bersedia untuk menjawab pertanyaan dari pengadilan.

 Baca Juga: Kegiatan Ekonomi Berkurang, Jerman Berhasil Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca Selama Masa Pandemi

Ketika Furchner berusia 18 tahun dia mulai bekerja di kamp atau sebuah penjara bernama Stutthof di Polandia yang diduduki Nazi.

Sebelumnya, kepala komandan dari Furchner, Paul Warner Hoppe diadili di pengadilan karena dugaan kejahatan yang dilakukannya.

Pengadilan mengungkapkan bahwa Furchner yang lahir di Irmgard Dirksen pada tahun 1925 bekerja sebagai kepala sekretaris Hoppe dan peran administratifnya telah berkontribusi pada seluruh pembunuhan di kamp tersebut.

 Baca Juga: Mengingatkan untuk Memakai Masker, Kasir Pom Bensin di Jerman ini Justru Ditembak hingga Mati

Jaksa pengadilan menunjukkan bukti adanya daftar transportasi tahanan yang dikirim ke Auschwitz untuk dibunuh beserta dengan pesan radio, dikte perintah Hoppe melalui tangan Furchner.

Praktik yang sangat mengerikan yang dilakukan di Stutthof adalah menipu para tahanan agar percaya bahwa tinggi badan mereka harus diukur, ternyata pria yang menyamar sebagai dokter akan memposisikan mereka untuk ditembak pada bagian leher.

Metode ini digunakan untuk menembak sekitar 30 tahanan dalam jangka waktu hanya dua jam.

 Baca Juga: Seorang Model di Jerman Diserang oleh Seekor Macan Tutul saat Tengah Melakukan Pemotretan

Para tahanan juga dipaksa masuk ke kamar-kamar yang diisi gas beracun dari atap sehingga mereka terperangkap di dalam, merasakan kesakitan hingga akhirnya meninggal di tempat.

Mayat-mayat yang menjadi korban pembunuhan di kamp ini kemudian disemprot dan diangkut untuk dibakar.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler