Perdana Menteri Irak Lolos dari Upaya Pembunuhan yang Menghancurkan Rumahnya

8 November 2021, 11:30 WIB
Kerusakan yang terjadi di kediaman Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi menyusul upaya pembunuhan oleh pesawat tak berawak bersenjata di Baghdad, Irak dalam tangkapan layar ini diambil dari video selebaran yang diperoleh Reuters pada 7 November 2021. /Handout via REUTERS

KABAR WONOSOBO - Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi lolos tanpa cedera dari upaya pembunuhan pesawat tak berawak bersenjata di Baghdad, kata para pejabat pada hari Minggu dikutip dari Reuters.

Upaya pembunuhan ini di tengah meningkatkan ketegangan di Irak beberapa minggu setelah pemilihan umum yang disengketakan oleh kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran.

Kadhimi muncul dalam rekaman video yang diterbitkan oleh kantornya pada hari Minggu memimpin pertemuan dengan komandan keamanan tinggi untuk membahas serangan pesawat tak berawak.

Baca Juga: 99 Korban Tewas, Sebagian Saat Mengumpulkan Tumpahan Minyak Pada Truk BBM yang Mendadak Meledak

"Serangan teroris pengecut yang menargetkan rumah perdana menteri tadi malam dengan tujuan membunuhnya, adalah penargetan serius negara Irak oleh kelompok-kelompok bersenjata kriminal," kata kantornya dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan.

Enam penjaga Kadhimi di luar kediamannya di Zona Hijau yang dibentengi terluka, kata sumber keamanan kepada Reuters.

Tiga drone digunakan dalam serangan itu, termasuk dua yang ditembak jatuh oleh pasukan keamanan sementara drone ketiga menghantam kediaman tersebut, kantor berita negara INA mengutip juru bicara kementerian dalam negeri.

Baca Juga: Pejabat Vietnam Dikecam Setelah Makan Steak Berlapis Emas Di Restoran Milik 'Saltbae'

Sementara Militer Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu menargetkan kediaman Kadhimi dan bahwa dia dalam "kesehatan yang baik," tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Dua pejabat pemerintah mengatakan tempat tinggal Kadhimi terkena setidaknya satu ledakan.

Seorang juru bicara Panglima Angkatan Bersenjata mengatakan bahwa setelah serangan itu situasi keamanan stabil di Zona Hijau, yang menampung tempat tinggal, gedung-gedung pemerintah dan kedutaan asing.

Baca Juga: Prancis Siaga Flu Burung Menyebar Di Eropa

Video yang dirilis oleh kantor perdana menteri menunjukkan kerusakan pada bagian tempat tinggal, persenjataan yang tidak meledak di atap, dan kendaraan SUV yang rusak diparkir di garasi.

Pasukan keamanan mengambil sisa-sisa pesawat tak berawak kecil yang sarat bahan peledak, kata seorang pejabat keamanan yang mengetahui serangan itu kepada Reuters.

Masih terlalu dini untuk mengatakan siapa yang melakukan serangan itu," kata pejabat yang tidak mau disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk mengomentari rincian keamanan.

Baca Juga: China Ancam Pendukung Kemerdekaan Taiwan Akan Dipidana Seumur Hidup

Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab.

Serangan itu terjadi dua hari setelah bentrokan di Baghdad antara pasukan pemerintah dan pendukung partai politik yang didukung Iran yang kehilangan puluhan kursi parlemen setelah pemilihan umum 10 Oktober. Sebagian besar partai memiliki sayap bersenjata.

Kadhimi memerintahkan penyelidikan atas kematian dan cedera para demonstran dan pasukan keamanan dalam bentrokan itu.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler