Tembak 2 Orang saat Protes Anti Rasisme, Remaja 18 Tahun Justru Dibebaskan oleh Juri Pengadilan Karena Hal Ini

21 November 2021, 16:31 WIB
Remaja 18 tahun, Kyle Rittenhouse yang melakukan penembakan saat protes ‘Lives Black Matter’ /www.post-gazette.com

 

KABAR WONOSOBO – Juri pengadilan Wisconsin, Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat, 19 November 2021 memutuskan tidak bersalah kepada Kyle Rittenhouse atas tuduhan terkait dengan penembakannya yang menewaskan dua orang protes anti rasisme dan juga melukai satu orang tahun lalu.

Rittenhouse membunuh Josep Rosenbaum (36) dan Anthony Huber (26) serta melukai Gaige Grosskreutz (27) ketika dia melakukan aksi tembak dengan senapan saat berkeliaran di jalan-jalan Kenosha.

Bersama dengan pria bersenjata lainnya, Rittenhouse bertindak sebagai milisi selama aksi demo pada bulan Agustus 2020 untuk mendukung gerakan ‘Black Lives Matter’, gerakan kebebasan untuk kelompok kulit hitam di AS.

 Baca Juga: Cardi B Bela Partner Duetnya, Lizzo Karena Dapat Serangan Rasis dan Body Shaming Setelah Rilis Lagu Bersama

Selama protes tersebut terjadilah pembakaran, kerusuhan, dan penjarahan yang menjadi buntut dari penembakan polisi terhadap seorang pria berkulit hitam, Jacob Blake, yang mengalami kelumpuhan akibat kejadian tersebut.

Dalam persidangan sebelumnya, juri menghadirkan Grosskreutz di mana dia bersaksi dan mengakui bahwa dia menodongkan pistol ke Rittenhouse.

Karena takut akan nyawanya, Rittenhouse beralasan bahwa dia melakukan penembakan tersebut untuk keselamatannya yang dianggapnya sebagai sebuah perlindungan dan tidak salah.

 Baca Juga: Drama Olimpiade Tokyo 2020: Menlu Haiti Respon Permintaan Maaf MBC Soal Stereotip Rasis di Opening Ceremony

Persidangan pada hari Jumat tersebut dipandang sebagai ujian bagi AS, karena tampaknya menggambarkan sikap penegakan hukum yang kontras ketika dihadapkan dengan pria atau remaja kulit putih.

Kasus Rittenhouse yang berpura-pura bertindak sebagai personel keamanan informasi bergaya main hakim saat protes berlangsung dianggap tidak sebanding dengan kasus anggota kulit hitam.

Atas kasus Rittenhouse ini banyak yang memusatkan perhatiannya pada pertanyaan tentang keadilan rasial.

 Baca Juga: Pangeran William akan Tindak Siapa Saja Pengirim Komentar Rasis pada Tim Inggris yang Kalah di Final Euro 2020

Hukum yang diterapkan jelas-jelas memojokkan para kelompok kulit hitam di negara adidaya tersebut.

Dan juga kegagalan kepolisian yang tidak setara dan hak-hak senjata api, seringkali membuat Amerika Serikat berada di jurang perpecahan.

Persidangan yang telah berjalan pada hari keempat tersebut menunjukkan bahwa para juri telah mencapai keputusan bulat.

 Baca Juga: Kasus Rasisme di Kanada, Hakim: Joyce Mungkin Masih Hidup Hingga Hari Ini Jika Dia Seorang Kulit Putih

Putusan tidak bersalah dibacakan pada setiap dakwaan yang dihadapi Rittenhouse, termasuk untuk kejahatan yang biasanya digolongkan sebagai pembunuhan yang disengaja.

Rittenhouse yang kini berusia 18 tahun sebelumnya terlihat gemetar saat menunggu vonis dibacakan.

Dan setelah dia dibebaskan dari semua tuduhan, dia bergegas keluar dari ruang pengadilan bersama dengan pengacaranya.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler