Rusia dan China Lakukan Latihan Militer Bersama di Tengah Ketegangan dengan Amerika Serikat, Pertanda Apa?

5 September 2022, 22:05 WIB
Rusia dan China lakukan latihan militer bersama di agenda Vostok 2022 /News NPR

KABAR WONOSOBO - Rusia dan China telah meluncurkan latihan militer skala besar yang melibatkan beberapa negara sekutu mereka.

Rusia dan China menunjukkan kerja sama pertahanan yang terjalin antara Moskow dan Beijing karena mereka berdua menghadapi ketegangan dengan Amerika Serikat (AS)

Latihan militer gabungan ini juga seakan dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Rusia memiliki kekuatan militer yang cukup untuk latihan besar-besaran bahkan ketika pasukannya terlibat dalam pertempuran di Ukraina.

Baca Juga: Jalin Kekompakan, Prajurit TNI dan PNS Kodim Wonosobo Latihan PBB Bersama

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan latihan Vostok 2022 (Timur 2022) akan diadakan hingga 7 September di tujuh lapangan tembak di timur jauh Rusia dan Laut Jepang.

Latihan militer ini melibatkan lebih dari 50.000 tentara dan 5.000 unit senjata, termasuk 140 pesawat dan 60 kapal perang.

Kepala staf umum Rusia, Jenderal Valery Gerasimov, secara pribadi akan mengawasi latihan tersebut.

Baca Juga: Latihan Gabungan Mandiri untuk Misi Kemanusiaan Dinilai Penting dalam Penanggulangan Bencana Wonosobo

Dilansir Kabar Wonosobo dari The Guardian, latihan militer itu melibatkan pasukan dari beberapa negara bekas Uni Soviet serta China, India, Laos, Mongolia, Nikaragua, hingga Suriah.

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mencatat bahwa latihan gabungan angkatan laut Rusia dan China di Laut Jepang akan menjadi praktik tindakan bersama untuk melindungi komunikasi laut, bidang kegiatan ekonomi laut dan dukungan untuk pasukan darat di daerah pesisir.

Dikutip Kabar Wonosobo dari laporan berita nasional China, pihaknya mengirim lebih dari 2.000 tentara, lebih dari 300 kendaraan militer, 21 pesawat tempur dan tiga kapal perang untuk ambil bagian dalam latihan tersebut, kata laporan berita China.

Baca Juga: Anak Kost Harap Bersabar! Harga Mie Instan Disebut Naik 3 Kali Lipat Buntut Perang Rusia-Ukraina

Surat kabar Global Times China mencatat bahwa manuver tersebut menandai pertama kalinya China mengirim pasukan dari tiga cabang militernya untuk ambil bagian dalam latihan militer regional semacam itu.

Latihan tersebut menunjukkan peningkatan hubungan pertahanan antara Moskow dan Beijing, yang telah tumbuh lebih kuat sejak presiden Rusia, Vladimir Putin, mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari.

China dengan tegas menolak untuk mengkritik tindakan Rusia.

Baca Juga: Warga Hiroshima Peringati 77 Tahun Serangan Bom Atom, Invasi Rusia ke Ukraina Jadi Sorotan

Bahkan China justru menyalahkan AS dan NATO karena memprovokasi Rusia, dan mengutuk sanksi hukuman yang dijatuhkan pada Moskow.

Rusia sendiri sangat mendukung China di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat, menyusul kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi ke Taiwan baru-baru ini.

Alexander Gabuev, seorang analis politik yang secara intensif mengikuti hubungan Rusia-China, mengatakan bahwa apa yang dilakukan China dan Rusia itu sangat lumrah.

Baca Juga: Segera Kunjungi Ukraina dan Rusia, Jokowi Bakal Dikawal 39 Paspampres

“Sangat penting bagi China untuk menunjukkan kepada Amerika Serikat bahwa ia memiliki kekuatan untuk menekan Amerika dan kepentingan globalnya. Manuver bersama dengan Rusia, termasuk latihan angkatan laut, dimaksudkan untuk memberi sinyal bahwa jika tekanan terhadap Beijing berlanjut, tidak ada pilihan lain selain memperkuat kemitraan militer dengan Rusia.”

Latihan tersebut melanjutkan serangkaian latihan perang bersama oleh Rusia dan China dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagai informasi, sebelumnya kedua negara dengan luas wilayah yang demikian besar itu telah menjalankan latihan angkatan laut dan patroli oleh pesawat pengebom jarak jauh di atas Laut Jepang dan Laut China Timur.

Baca Juga: AS Sindir Rusia Pakai Lagu Taylor Swift 'We Are Never Ever Getting Back Together' Sinyal Hubungan Tak Membaik

Tahun lalu pasukan Rusia untuk pertama kalinya dikerahkan ke wilayah China untuk melakukan latihan bersama.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: The Guardian Global Times

Tags

Terkini

Terpopuler