Tanggapan China Terkait Kunjungan Joe Biden ke Ukraina, Khawatit Konflik Ukraina Rusia Lepas Kendali

21 Februari 2023, 20:40 WIB
Respon China terkait kunjungan Joe Biden ke Ukraina. /REUTERS/Mohamed Abd El Ghany

KABAR WONOSOBO - Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengeluarkan statemen yang menetapkan tujuan untuk tahun kedua Rusia menginvasi Ukraina.

Pidato ini terjadi selepas pada Senin, 20 Februari 2023 Presiden Amerika Serikat, Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv, Ukraina.

Biden melakukan perjalanan ke ibukota Ukraina, Kyiv menggunakan kereta malam dari Warsawa dengan waktu tempuh selama 10 jam perjalanan.

Sebelumnya ia telah tiba di Warsawa pada senin malam, di mana ia dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Polandia Andrzej Duda dengan para pemimpin NATO lainnya.

Baca Juga: Kondisi Kota Antakya Usai Gempa Susulan Perbatasan Turki dan Suriah pada Senin Malam

Biden berkunjung ke Ukraina selepas dari pendaratan awalnya di Polandia, dia berusaha membantu menggalang dukungan untuk Ukraina bersama dengan NATO ketika di Polandia.

Dalam pertemuan Biden dan Zelenskiy, bertempat di Katedral yang berada di tengah kota Kyiv. ditemani dengan sirine serangan udara yang mengaung di seantero kota.

“Ketika Putin melancarkan invasinya hampir setahun yang lalu, dia mengira Ukraina lemah dan barat terbagi, dia pikir dia bisa mengalahkan kita, tapi dia salah besar,” kata Joe Biden.

“Biaya yang harus dibayar Ukraina sangat tinggi, pengorbanan terlalu besar, kami tahu bahwa akan ada hari-hari, minggu, dan tahun yang yang sulit,” tambah Biden.

Baca Juga: Batu Pandang Ratapan Angin Dieng Segera Dilengkapi Meeting Room dengan View Telaga Warna

“Kunjungan presiden AS ke Ukraina ini, yang pertama selama 15 tahun terakhir, adalah kunjungan terpenting dalam seluruh sejarah hubungan Ukraina dan Amerika Serikat,” kata Zelenskiy, merespon pidato yang dikeluarkan oleh Joe Biden.

Sementara Biden berada di Kyiv, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan tambahan bantuan sebesar 460 juta dolar atau sekitar Rp. 6,9 triliun termasuk didalamnya berupa bantuan amunisi artileri, sistem lapis baja, dan radar pertahanan udara.

Sementara itu, Rusia akan menahan serangan mereka sewaktu Biden berada di Ukraina, guna menghindari resiko yang tidak diinginkan.

Putin akan memperbarui elit politik Rusia tentang konflik Ukraina, konfrontasi terbesar pertama sejak perang dingin, ungkap Putin dalam pidatonya di depan anggota majelis parlemen Rusia.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Turki Lagi Setelah Dua Minggu, Kini Korban Tewas Capai 47,000 Orang

Dia juga akan memberikan analisis tentang situasi internasional dan menguraikan visinya tentang pembangunan Rusia setelah barat memberlakukan sanksi besar terhadapnya.

Di lain pihak China yang tampak netral dalam konflik antara Rusia dan Ukraina, meskipun sebelumnya telah menandatangani pakta persahabatan tanpa batas dengan Rusia mengkhawatirkan konflik kedua negara tersebut akan lepas kendali.

“China sangat khawatir bahwa konflik Ukraina akan terus meningkat ataupun lepas kendali,” kata Menteri Luar Negeri China Qin Gang.

“Kami mendesak negara-negara tertentu untuk berhenti mengorbankan api,” imbuhnya.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler