Ketua Partai Oposisi Korea Selatan Lee Jae Myung Jadi Korban Penikaman, Jadi Politisi Negeri Ginseng Tak Aman?

2 Januari 2024, 18:31 WIB
Presiden Oposisi Partai Demokrat Korea Selatan Lee Jae Myung Ditikam di Leher Saat Berkunjung di Busan /Yonhap

KABAR WONOSOBO - Rabu, 2 Januari 2023, Lee Jae Myung, ketua Partai Oposisi Korea Selatan ditikam di leher oleh seseorang yang tak dikenal saat melakukan audiensi di Busan, Korea Selatan. Ia ditikam oleh seseorang yang mengaku sebagai pendukungnya dan mengatakan ingin meminta tanda tangan.

Juru bicara partai Lee mengatakan staf medis mencurigai adanya cedera pada vena jugularis, yang membawa darah dari kepala ke jantung. Lee harus menjalani operasi karena mereka khawatir akan terjadi pendarahan lebih lanjut.

“Setelah dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul, kami berencana untuk segera melakukan operasi. Kami mengutuk keras serangan tersebut dan menganggapnya sebagai tindakan yang jelas merusak demokrasi,” kata juru bicara Kwon Chil Seung.

Baca Juga: NGERI! Pemimpin Partai Oposisi Korea Selatan Ditikam di Leher, Keamanan Politisi Negeri Ginseng Dipertanyakan

Siapa Lee Jae Myung?

Lee Jae Myung (59) saat ini memegang kursi di Incheon di badan legislatif Korea Selatan. Dia diperkirakan akan mencalonkan diri pada pemilihan umum berikutnya, yang akan berlangsung pada bulan April.

Dia kalah tipis dengan selisih suara 0,73% dalam pemilihan presiden tahun 2022 dari Yoon Suk Yeol, menjadikannya pemilihan presiden terketat dalam sejarah Korea Selatan. Dia diperkirakan akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden berikutnya pada tahun 2027.

Sejak kalah dalam pemilu, ia telah didakwa atas tuduhan korupsi dan pelanggaran kepercayaan, dan jaksa menuduhnya mengizinkan pengembang swasta mengambil keuntungan secara ilegal dari sebuah proyek properti ketika ia menjabat sebagai Wali Kota Seongnam, sebuah kota berpenduduk 1 juta orang di selatan Seoul.

Baca Juga: 4 Partai Ini Tak Miliki Kader Mantan Napi di Pemilu 2024

Namun Lee membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai sebuah tuduhan bermotif politik.

Pada bulan September, pengadilan menolak permintaan jaksa agar dia ditahan sementara dia menunggu persidangan atas tuduhan tersebut. Jaksa masih menyelidikinya atas sejumlah kasus lain terkait korupsi selama ia menjabat.

Perintah pengadilan tersebut dikeluarkan tiga minggu setelah Lee melakukan mogok makan untuk memprotes kebijakan luar negeri dan dalam negeri Yoon. Lee memerlukan perawatan di rumah sakit setelah tidak makan selama 19 hari.

Baca Juga: Daftar Pencapaian Besar Ganjar Pranowo, Calon Presiden dari Partai PDI Pilpres 2024

Tradisi Kejahatan Terhadap Politisi Korea Selatan

Tingkat kejahatan di Korea Selatan secara umum rendah, meskipun negara tersebut mengalami peningkatan serangan penikaman massal pada tahun lalu. Negara ini memiliki peraturan ketat mengenai kepemilikan senjata api dan senjata lainnya, dan sebagian besar tokoh masyarakat biasanya tidak berada dalam perlindungan keamanan yang ketat.

Ada sejumlah kasus sebelumnya dimana politisi Korea Selatan diserang secara fisik dengan senjata.

Pada bulan Maret 2022, pendahulu Lee sebagai pemimpin Partai Demokrat, Song Young-gil, diserang dengan benda tumpul saat berkampanye untuk Lee. Dia mengalami luka robek.

Pada tahun 2006, pemimpin partai konservatif Park Geun-hye, yang kemudian menjadi presiden, diserang dengan pisau yang meninggalkan bekas luka di wajahnya.

Pada tahun 1979, ayahnya Park Chung-hee, yang menjadi presiden selama 16 tahun, ditembak dan dibunuh oleh kepala mata-matanya saat makan malam pribadi.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: BBC The New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler