Badai Salju Melanda Amerika Serikat, Puluhan Orang Meninggal dan Jutaan Hidup Tanpa Listrik di Minus 13 C

- 17 Februari 2021, 08:56 WIB
Badai Salju di Amerika Serikat
Badai Salju di Amerika Serikat /Reuters

Di negara bagian Houston, seorang wanita dan seorang gadis muda meninggal karena keracunan karbon monoksida. Disebabkan karena mereka membiarkan mobilnya hidup di garasi demi menghasilkan panas dan menjaga suhu di rumahnya tetap hangat.

Polisi juga menemukan seorang pria tunawisma yang tewas di jembatan penyeberangan. Berita lokal menyebutkan, seorang nenek dan tiga anak tewas dalam kebakaran rumah di kawasan yang tidak dialiri listrik Selasa pagi waktu setempat di Sugar Land.

Baca Juga: Kudeta Myanmar Pemerintah Militer Kembali Putus Internet, Protes Pendukung Aung San Suu Kyi Dihalau Pasukan

Sementara itu, di Louisiana, seorang pria meninggal karena kepalanya terbentur setelah tergelincir di atas es. Di Tennessee, seorang anak laki-laki jatuh ke kolam es dan meninggal karena kedinginan dan juga seorang pria 78 tahun di San Antonio.

Jalanan yang licin menjadi penyebab 10 kematian di negara bagian Kentucky dan Texas, termasuk gunungan salju di Fort Worth yang melibatkan 100 lebih kendaraan dalam kecelakaan dan mengakibatkan 6 orang tewas.

Bencana datang tidak hanya dikarenakan salju dan es. Di pesisir Carolina Utara, terjadi tornado yang menewaskan tiga orang dan mengakibatkan sedikitnya 10 orang mengalami cedera.

Baca Juga: Apple Car dengan Teknologi Self-Driving Diproduksi Mulai 2024, Fokus pada Efisiensi Baterai Tingkat Tinggi

Hingga berita ini dirilis, beberapa tempat di Texas telah mencetak rekor suhu terdingin selama badai salju ini terjadi. Houston mencatatkan angka 17 F atau minus 8 Celcius, mengalahkan suhu terdinginnya yang tercatat di tahun 1905 yaitu minus 13 Celcius.

Di Austin suhu terdinginnya kini minus 13,3 Celcius padahal suhu terdingin sebelumnya minus enam (6) Celcius terjadi pada tahun 1909. Di San Antonio kini suhu turun sampai minus 12,7 Celcius dan di Dallas mencapai minus 13,8 Celcius.

Pengamat cuaca memprediksi bahwa badai salju musim dingin ini masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan. Warga diminta untuk menghemat persediaan makanan dan persediaan listrik yang masih ada.***

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x