"Kemudian pada tahun 2020, saya mencalonkan diri sebagai walikota dan tidak hanya menang dengan suara terbanyak, tetapi juga mencetak rekor jumlah suara yang pernah diterima untuk walikota di Irvine dan mengalahkan petahana," katanya.
Khan telah menghadapi ancaman Islamofobia di setiap pemilihan umum yang ia ikuti.
Baca Juga: Ini Lima Sastrawan Perempuan Berpengaruh , dari Dee Lestari hingga Leila S. Chudori
"Dari yang mencoba menghubungkan saya dengan organisasi teroris hingga membuat klaim bahwa saya mengambil uang dari organisasi teroris, saya mengalami semuanya," katanya.
Farrah mengatakan, dalam pemilu 2020 lawannya mengajukan keluhan federal terhadapnya hanya karena ia mengunjungi Azerbaijan, negara mayoritas Muslim.
Khan sendiri memiliki visi besar untuk Irvine, yaitu menciptakan hub internasional di kota itu, menyediakan akses terhadap relokasi bisnis dan menciptakan beragam pilihan perumahan dengan tetap mempertahankan ruang terbuka Irvine yang luas.
Baca Juga: Presiden Wanita Pertama Tanzania Samia Suluhu Hassan Gantikan John Magufuli yang Meninggal Dunia
"Tapi yang terpenting, saya ingin semua orang merasa aman dan betah tinggal di kota ini," katanya.
Khan berpendapat bahwa pemerintahannya dapat mempertahankan persatuan dan persaingan berdasarkan kepercayaan antara warga dan pejabat terpilih dalam masyarakat yang mejemuk seperti Irvine.
Farrah Khan dibesarkan di San Francisco atau Bay Area, lulus dari University of California, dan pindah ke Irvine pada tahun 2004.