Segala pengumuman pelarangan tersebut disampaikan langsung oleh pihak Kementerian Lingkungan pada hari Minggu 2 Mei 2021.
Barbara Creecy selaku Menteri Kehutanan, Perikanan dan Lingkungan menanggapi laporan tersebut dengan mengatakan bahwa Kementerian akan mengadopsi semua yang direkomendasikan dalam laporan dari panelis.
“Saya telah meminta departemen terkait untuk mengambil tindakan yang sesuai dan memastikan bahwa konsultasi yang diperlukan untuk implementasi akan dilakukan,” kata Barbara.
Baca Juga: Makam Manusia Tertua Berumur 78.000 Tahun Lebih Ditemukan di Kenya, Afrika Timur
Kementerian sekarang akan memulai proses konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan mengembangkan kebijakan tentang konservasi keanekaragaman hayati untuk persetujuan oleh kabinet.
Sementara untuk kasus mengenai cadangan cula badak dan gading gajah di Afrika, para panel merekomendasikan agar pihak kementerian melakukan konsultasi dengan negara-negara lain di blok Afrika Selatan.
Hal tersebut guna mengetahui bagaimana kondisi atau persediaan gading dan cula badak saat ini di Afrika.
Legalisasi perdagangan cula badak juga menjadi permasalahan utama di Afrika Selatan, karena cukup tingginya angka perdagangan tersebut.
Para konservasionis mengkhawatirkan perdagangan cula badak yang terus-menerus berlangsung sehingga dapat merangsang permintaan di Asia.