Kematian Akibat Covid-19 di India Tembus 250.000, Varian Virus Baru Ditemukan di 44 Negara Bagian

- 14 Mei 2021, 09:19 WIB
Pasien covid-19 meninggal di india menembus angka 250.000. jenazah kehabisan area pemakaman dan dibakar atau dikremasi. Dari tangkapan layar kanal Youtube Vice News.
Pasien covid-19 meninggal di india menembus angka 250.000. jenazah kehabisan area pemakaman dan dibakar atau dikremasi. Dari tangkapan layar kanal Youtube Vice News. /Youtube.com/ Vice News

KABAR WONOSOBO – Selain mencetak rekor harian untuk infeksi Covid-19, India juga  mencatat rekor untuk angka kematian harian.

Menjelang lebaran Idul Fitri, tepatnya Rabu, 12 Mei 2021 angka kematian harian di India meningkat dengan pesat.

Tidak tanggung-tanggung, dengan penambahan kematian sebanyak 4.205 jiwa, India telah mencatat total 250.000 kematian hingga hari ini.

 Baca Juga: Peneliti India Temukan Mutasi Virus Covid-19 yang Kebal Terhadap Sistem Imun Tubuh

Angka tersebut menempatkan India sebagai negara dengan angka kematian tertinggi ketiga setelah Amerika Serikat dan Brazil.

Shahid Jameel, seorang ahli virus senior terkemuka India menyatakan bahwa angka tersebut diperkirakan bukanlah puncak dari prestasi India dalam hal infeksi Covid-19.

"Terlalu cepat untuk mengatakan apakah kami telah mencapai puncak," tutur Jameel.

 Baca Juga: Gelombang Tsunami Covid-19 di India Makin Parah, Akibatkan Kurangnya Ruang Pemakaman

"Terdapat sejumlah indikasi bahwa grafiknya akan mendatar. Namun kita jangan sampai lupa bahwa ini adalah dataran yang sangat tinggi. Kami sepertinya mendatar di sekitar 400.000 kasus per hari," kata Jameel lagi.

Kementerian Kesehatan India memaparkan bahwa hingga Rabu, 12 Mei 2021 tercatat penambahan 4.205 kasus kematian dan 348.421 infeksi Covid-19.

Penambahan itu membuat India mencatat keseluruhan kasus Covid-19 sebanyak 23 juta kasus, terbanyak kedua setelah Amerika Serikat.

 Baca Juga: 127 Eksodus India Mencoba Masuk Indonesia, 12 Positif Covid-19, Permohonan Visa Ditutup

Meskipun telah mencatatkan kasus sebanyak itu, para ahli percaya bahwa jumlah yang tercatat secara resmi belum merepresentasikan jumlah yang sesungguhnya.

Para ahli percaya bahwa angka infeksi dan kematian yang sesungguhnya di lapangan bisa 5-10 kali lipat lebih banyak.

Kurva infeksi Covid-19 di  India kemungkinan akan menunjukkan tanda-tanda awal mendatar, pun begitu penurunan kasus infeksi sepertinya akan sedikit lambat.

 Baca Juga: Satu Ranjang Diisi 2 Pasien Covid-19, Angka Infeksi di India Meroket, Rumah Sakit Kewalahan

Seiring dengan makin bertambahnya kasus Covid-19, rumah sakit, staf medis, kamar mayat dan krematorium di India kewalahan

Tidak hanya fasilitas kesehatan, dilansir Kabar Wonosobo dari Indian Express, obat-obatan dan oksigen medis juga mengalami kelangkaan.

Menurut laporan yang dipublikasikan pada Rabu 12 Mei 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa varian B1617 yang pertama kali muncul di India terdeteksi di sedikitnya 44 negara hingga saat ini.

 Baca Juga: Covid-19 India Tertinggi, 314.000 Kasus Infeksi Baru per Hari, Pasien Harus Berbagi Tempat Tidur

WHO mengklasifikasikannya sebagai varian Covid-19 yang mengharuskan analisis serta pelacakan yang ketat.

Gelombang kedua pandemi di India membuat tekanan untuk melakukan lockdown nasional semakin gencar disuarakan.

Banyak negara bagian di India juga memberlakukan pembatasan Covid-19 yang lebih ketat yang mana hal tersebut tentunya akan membuat sektor ekonomi India semakin terpuruk.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Aljazeera indianexpress.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah