KABAR WONOSOBO – Seorang politisi Amerika, Alexandria Ocasio Cortez atau biasa disapa AOC pada hari Rabu, 19 Mei 2021 memimpin sebuah pertemuan untuk memperkenalkan resolusi dalam memblokir penjualan senjata ke Israel.
Disebutkan bahwa pertemuan tersebut untuk memberhentikan penjualan senjata presisi ke Israel senilai US$ 735 juta dollar atau Rp10,6 Triliun.
Sebelumnya pemerintahan Biden telah menyetujui penjualan senjata tersebut sebelum adanya pertempuran baru-baru ini yang terjadi di Timur Tengah.
Dilansir Kabar Wonosobo.com dari Business Insider, persetujuan tersebut secara resmi diumumkan pemerintahan Biden kepada para anggota Kongres US pada 5 Mei 2021.
Namun disayangkan para anggota Kongres kehabisan waktu untuk menghentikan penjualan tersebut.
Mereka hanya melakukan peninjauan saja selama 15 hari, sedangkan waktu yang dimiliki hingga berakhirnya penjualan tersebut hanya sampai 20 Mei 2021.
Dalam pertemuan tentang resolusi bersama tersebut, Alexandria Ocasio Cortez mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menjual miliaran dolar persenjataan ke Israel selama beberapa dekade.
Akan tetapi mereka tidak memahami bagaimana keadaan Palestina dengan penjualan-penjualan yang telah dilakukan.
“Penjualan senjata ini seolah tanpa pernah meminta mereka untuk menghormati hak-hak dasar Palestina,” kata Alexandria Ocasio Cortez.
Dengan terus melakukan penjualan senjata ke Israel, sama halnya tidak menghormati hak kemanusiaan.
“Mereka berkontribusi langsung pada kematian, pengungsian, dan pencabutan hak jutaan orang,” tambah Ocasio Cortez.
AOC juga menyatakan penyesalannya ketika banyak anggota kongres yang saat itu menyetujui peperangan antara Israel dengan Palestina.
Baca Juga: Sejarah Konflik Palestina Israel dan Kaitannya dengan Deklarasi Balfour 1917 oleh PM Inggris
“Pada saat itu banyak orang termasuk Presiden Biden mendukung gencatan senjata, kami seharusnya tidak mengirimkan persenjataan kepada Perdana Menteri Netanyahu yang memperpanjang kekerasan ini,” tutur Ocasio Cortez.
Perwakilan Demokrat Mark Pocan dan Rashida Tlaib juga bergabung dengan AOC untuk memperkenalkan resolusi pemberhentian penjualan senjata.
Menurut mereka adanya resolusi ini mengartikan bahwa adanya tanggung jawab untuk melindungi hak asasi manusia.
Baca Juga: Serangan Udara Israel dan Hamas Palestina Tewaskan 35 warga Palestina dan 3 Warga Israel
Para anggota kongres AS yang menyetujui adanya resolusi ini terus menekan Presiden Biden untuk lebih kritis terhadap Israel dan menunjukkan lebih banyak kepedulian terhadap hak asasi manusia di Palestina.
Beberapa anggota kongres juga telah meminta Biden untuk mengkondisikan atau membatasi bantuan ke Israel.
Namun Juru Bicara Presiden Biden untuk Konsultan Israel, Itay Milner mengatakan bahwa komitmen Biden terhadap Israel lebih kuat daripada tekanan politik apapun.
Baca Juga: Gigi Hadid Mengecam Kejahatan Israel pada Palestina, Siap Pasang Badan sebagai Keturunan Palestina
Karena pernyataan tersebut para kritikus Demokrat menuduh Biden terlalu lunak terhadap Israel di tengah pertumpahan darah yang terjadi.***