"Mereka bernyanyi dan berteriak ketika kontingen polisi Israel masuk ke sebelah kompleks masuk ke kompleks dan mulai menggunakan tindakan pengendalian massa yang mereka gunakan sepanjang waktu, termasuk granat kejut, bom asap dan gas air mata," kata Imran.
"Mereka mulai menembaki kerumunan itu dalam upaya untuk mencoba dan membubarkan mereka," imbuh Imran.
Ketegangan yang terjadi Jumat siang tersebut sangat miris mengingat gencatan senjata antara Israel dan Palestina yang difasilitasi oleh Mesir baru saja berlaku pada dini hari di hari yang sama, yang berarti baru beberapa jam keduanya berdamai.
Baca Juga: Gigi Hadid Mengecam Kejahatan Israel pada Palestina, Siap Pasang Badan sebagai Keturunan Palestina
Padahal baru saja keluarga-keluarga Palestina yang bersembunyi mulai kembali ke rumah-rumah yang hancur di Gaza.
Ribuan warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat juga baru saja turun ke jalan, mengibarkan bendera Palestina dan tanda “V” yang berarti victory atau kemenangan untuk merayakan gencatan senjata dengan Israel.
Sayangnya gencatan senjata tak berlangsung lama, warga sipil Palestina dan Israel kembali diseret ke dalam rasa ketakutan akan timbulnya perang yang lebih besar.***