Dua kota tersebut, Les Cayes dan Jeremie, mengalami kehancuran besar dimana saluran telepon terputus dan menyulitkan komunikasi.
“Jalan-jalan dipenuhi dengan teriakan. Orang-orang mencari para kerabatnya yang hilang, mencari sumber daya, mencari bantuan medis dan air,” kata Diakon Agung Abiade Lozama, kepala gereja Episkopal di Les Cayes.
Tanah longsor yang dipicu oleh gempa tersebut juga telah memutus akses jalan menuju Jeremie.
Para dokter di dua kota tersebut mengatakan bahwa dua rumah sakit utama di Les Cayes dan rumah sakit utama di Jeremie mengalami kewalahan.
Musibah gempa yang mengguncang Haiti ini semakin memperburuk keadaan negara berpenduduk 11 juta jiwa itu, dimana mereka tengah berada dalam pergolakan krisis politik sejak Presiden Jovenel Moise dibunuh pada 7 Juli lalu.
Baca Juga: Sadis! Sebelum Dibunuh, Presiden Haiti Jovenel Moise Disiksa Hingga Alami Patah Tulang
Pembunuhan yang belum terpecahkan, kekosongan kepemimpinan, kemiskinan parah dan kekerasan geng sistematis di beberapa bagian Haiti telah membuat pemerintah tidak siap menghadapi bencana alam ini.
Sementara itu, Pemerintahan Biden, PBB dan badan-badan bantuan swasta yang beroperasi di Haiti menjanjikan bantuan mendesak.***