Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan: Kami Kecewa dan Tidak Dapat Bekerja Sama dengan Baik Bersama Joe Biden

- 26 September 2021, 10:15 WIB
Presiden Ameerika Serikat Joe Biden dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Ameerika Serikat Joe Biden dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /1seo.info

KABAR WONOSOBO – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara terbuka mengatakan tidak puas dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden karena kerja sama kedua pemerintah tidak bisa dimulai dengan baik.

“Saya bekerja baik dengan George W. Bush, Barack Obama dan Donald Trump, tetapi saya tidak bisa mengatakan kami memulai dengan baik bersama Joe Biden,” kata Presiden Erdogan dalam sebuah pernyataan kepada pers pada Kamis, 23 September 2021 malam.

Berbeda dengan para pendahulu Biden, Erdogan menyatakan tidak dapat mencapai posisi yang baik kali ini.

Baca Juga: Di Ambang Kematian, Wanita Hamil Asal Turki Akhirnya Selamat dari Komplikasi COVID-19 dan Flu Babi

“Setelah 19 tahun menjabat, saya tidak bisa mengatakan bahwa kami telah mencapai posisi yang baik dengan AS. AS harus memahami bahwa Turki tidak akan mundur dari kesepakatan s-400,” kata Erdogan lebih lanjut, merujuk pada sistem pertahanan rudal Rusia yang menyebabkan perselisihan antara Turki dan AS.

Menjawab pertanyaan tentang sikap Turki terhadap perkembangan terbaru di Afghanistan, Erdogan juga menunjukkan kegagalan dan ketidakpedulian AS terhadap situasi tersebut.

Dia menggarisbawahi bahwa AS membuat keputusan mereka tanpa masukan dari Turki, dan dengan demikian tidak dapat mengharapkan Turki untuk membayar harga atas perilaku negara yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Laut Marmara Turki Dipenuhi Lendir Mirip Agar-agar, Bahayakan Industri Perikanan Dan Wisata

“Tidak terpikirkan bagi Turki untuk membuka pintu dan menerima mereka (migran Afghanistan) untuk menerima hal seperti itu. Tindakan ini memiliki harga dan biaya,” kata Erdogan.

Dia menegaskan bahwa AS tidak dapat dengan seenaknya menyuruh Turki untuk menerima para pengungsi dari Afghanistan

“Amerika Serikat tidak bisa mengatakan untuk membuka pintu dan membiarkan orang-orang Afghanistan memasuki Turki. AS harus membayar harganya di sini. AS perlu mengambil langkah dalam hal ini,” tambahnya.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Bagian Selatan Turki Merambah ke Daerah Pemukiman, Enam Orang Tewas

Lebih lanjut, Erdogan mengecam sekutu NATO-nya itu karena membela kelompok YPG Kurdi yang beroperasi di Suriah.

Oleh Turki sendiri, YPG dinyatakan sebagai kelompok teroris yang terkait dengan kelompok PKK.

Sementara pendiri PKK yakni Abdullah Ocalan kini tengah menjalani hukuman seumur hidup di penjara Turki.

Baca Juga: Tragis! Gadis Turki Ini Meninggal Kehabisan Napas karena Tersedak Muntahannya Sendiri saat Naik Wahana

“Biden sedang mengangkut senjata ke teroris YPG yang beroperasi di Suriah,” ujar Erdogan yang menganggap AS telah memberikan dukungan militer kepada YPG.

Atas hal ini, para pejabat Turki mengkritik AS atas keterlambatan dan inkonsistensi dalam janji mereka untuk bekerja sama melawan YPG.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah