Zhou Xiaoxuan Dijadikan Simbol Keadilan Gender Meski Kasus Me Too Ditolak Pengadilan China

- 26 September 2021, 14:01 WIB
Potret Zhou Xiaoxuan, pionir gerakan #MeToo di China, dari tangkapan layar kanal Youtube South China Morning Post.
Potret Zhou Xiaoxuan, pionir gerakan #MeToo di China, dari tangkapan layar kanal Youtube South China Morning Post. /Youtube.com/ South China Morning Post

 

 

KABAR WONOSOBO― Keputusan pengadilan China atas kasus pelecehan seksual yang diajukan Zhao Xiaoxuan atau Xianzi telah menemui titik temu.

Dilansir oleh Kabar Wonosobo dari laman The Guardian, gugatan Zhao Xiaoxuan yang lantas memicu gerakan #MeToo di China tersebut, akhirnya ditolak oleh pengadilan.

Dijelaskan bahwa Zhao Xiaoxuan tidak memiliki cukup bukti yang menjadikan Zhu Jun, sang atasan yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadapnya, bisa dijerat hukum.

Kasus Zhao Xiaoxuan yang lantas memicu gerakan #MeToo di China tersebut pertama kali menyebar pada tahun 2018 silam.

Baca Juga: Larangan Lip Sync di China Dikritisi Netizen Korea Selata, Termasuk Tindakan Terlarang bagi Seniman

Perempuan yang juga dikenal sebagai Xianzi tersebut membuat heboh media sosial dengan mengungkap dugaan kasus pelecehan seksual yang menjerat pembawa acara populer asal China, Zhu Jun.

Masih dari sumber yang sama, Zhu Jun dilaporkan oleh Zhou Xiaoxuan atas pelecehan seksual yang dilakukannya semasa ia masih magang di stasiun televisi CCTV.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: theguardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x