Melalui pidatonya, Paus Fransiskus mengajak Umat Katolik, terutama otoritas gereja Katolik di Prancis untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi agar gereja dapat kembali menjadi rumah yang aman bagi semua orang.
"Ini momen yang memalukan," ucapnya.
Paus Fransiskus juga meminta para uskup untuk melakukan segala cara demi meyakinkan masyarakat bahwa tragedi yang sama tidak akan terulang kembali.
Baca Juga: Arti Perayaan Rabu Abu, Tanda Pertobatan Umat Katolik dengan Membuat Tanda Salib di Dahi
Salah satu tokoh yang mencuat sejak kasus ini ramai dibicarakan, Jean Marc Sueve mengungkapkan bahwa gereja Katolik di Prancis telah menunjukkan ketidakpedulian terhadap pelecehan seksual yang terjadi selama bertahun-tahun.
Jean-Marc Sauve yang menjabat sebagai kepala komisi yang menyusun laporan pelecehan seksual itu menambahkan, gereja lebih memilih untuk melindungi dirinya sendiri daripada mempertimbangkan hak korban yang kebanyakan masih berusia 10-13 tahun.
Berdasarkan laporan itu, puncak dari kasus pelecehan terjadi pada jangka waktu 1950-1970.
Meski sempat mengalami penurunan, kasus tersebut kembali muncul ke permukaan pada awal dekade 1990-an.
Dalam kesempatan tersebut, Paus Fransiskus menyampaikan rasa terima kasihnya karena pada korban telah mengumpulkan keberanian untuk muncul dan mengungkapkan semuanya.