KABAR WONOSOBO – Dari mencetak kupon sebagai pengganti uang hingga membiakkan angsa hitam untuk dimakan, Korea Utara dipaksa untuk berinovasi dalam menangani kesengsaraan ekonomi dan kekurangan makanan akibat pandemi yang berlarut-larut.
Masyarakat Korea Utara tengah berada dalam krisis pangan yang membuat pemerintah setempat menyuruh warganya untuk mengurangi makan dan menjadikan angsa hitam sebagai bahan pangan.
Negara itu mengalami krisis pangan sejak Juni 2021, menyusul ditutupnya perbatasan akibat pandemi Covid-19.
Keadaan tersebut makin parah ketika kini negara tersebut mendekati musim dingin, di mana produksi pangan cenderung menurun drastis.
Badan Intelijen Korea Selatan mengatakan kepada sekelompok anggota parlemen dalam rapat parlemen tertutup pada hari Kamis, 28 Oktober 2021 bahwa pemimpin negara itu, Kim Jong Un telah mengeluarkan perintah untuk mengamankan setiap butir beras dan mencurahkan upaya habis-habisan untuk mendorong pertanian.
Awal bulan ini, laporan penyelidik PBB mengatakan bahwa sementara 40 persen warga Korea Utara mengalami kerawanan pangan sebelum pandemi, pembatasan ketat yang diberlakukan dalam dua tahun terakhir telah menempatkan negara itu pada risiko kelaparan.
Baca Juga: Selain China dan Korea Utara, 5 Negara Ini Juga Larang Warganya Pakai WhatsApp