Laporan tersebut menyoroti bagaimana pembatasan perjalanan antar kota, penutupan perbatasan, dan pembatasan impor barang-barang yang tidak penting yang telah memengaruhi rantai pasokan makanan negara itu.
Sementara itu, awal pekan ini media pemerintah Korea Utara telah mempromosikan daging angsa dan mendorong pengembangbiakan angsa hitam sehingga bisa menjadi sumber protein yang layak.
“Daging angsa hitam itu enak dan memiliki nilai obat,” bunyi pernyataan dalam surat kabar partai berkuasa di Korea Utara, Rodong Sinmun pada Senin, 25 Oktober 2021.
Baca Juga: Korea Utara Sebut Squid Game Gambarkan Buruknya Sistem Kapitalis Korea Selatan
Media tersebut melaporkan, daging angsa hitam mengandung banyak protein serta zat kesehatan seperti imunoglobulin, asam linoleat, dan senyawa dengan sifat anti kanker.
Partai menambahkan, pembiakan angsa hitam dalam skala industri juga berkontribusi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat.
Otoritas negara itu juga menghimbau sekolah, perusahaan, dan industri lainnya untuk menanam makanan dan membudidayakan ikan untuk mencukupi kebutuhan pangan diri sendiri serta menghimbau untuk mengurangi jumlah makan.***