99 Korban Tewas, Sebagian Saat Mengumpulkan Tumpahan Minyak Pada Truk BBM yang Mendadak Meledak

- 7 November 2021, 19:46 WIB
Orang-orang menonton mobil dan sepeda motor yang terbakar setelah ledakan tanker bahan bakar di Freetown, Sierra Leone 6 November 2021.
Orang-orang menonton mobil dan sepeda motor yang terbakar setelah ledakan tanker bahan bakar di Freetown, Sierra Leone 6 November 2021. /Badan Nasional Penanggulangan Bencana-Sierra Leone/Handout via REUTERS

KABAR WONOSOBO - Sedikitnya 99 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya cedera di ibu kota Sierra Leone pada Jumat malam ketika sebuah truk tangki bahan bakar meledak menyusul tabrakan, kata pihak berwenang setempat.

Dikutip dari Reuters, kru darurat bekerja untuk membersihkan tempat kejadian pada hari Sabtu di pinggiran timur Freetown, Wellington di mana korban tewas dan kerangka mobil dan sepeda motor hangus memblokir jalan akibat insiden itu.

"Yang terluka dirawat di rumah sakit dan klinik di seluruh ibu kota," kata wakil menteri kesehatan Amara Jambai kepada Reuters.

Baca Juga: Kepolisian Buka Penyidikkan Dugaan Penyuntikkan Narkoba Pada Penonton dalam Konser Maut Travis Scott

Walikota setempat Yvonne Aki-Sawyerr, mengatakan melalui postingan di Facebook bahwa korban termasuk orang-orang yang berbondong-bondong untuk mengumpulkan bahan bakar yang bocor dari kendaraan yang pecah. Meskipun posting itu kemudian diedit untuk menghapus referensi.

“Banyak sekali korban, mayat yang terbakar,” kata Brima Bureh Sesay, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dalam sebuah video dari tempat kejadian yang dibagikan secara online. "Ini kecelakaan yang mengerikan, mengerikan."

Video yang dibagikan secara online tak lama setelah ledakan menunjukkan orang-orang berlarian melalui awan asap tebal saat api besar menerangi langit malam. Reuters tidak dapat segera memverifikasi gambar-gambar itu, tetapi para saksi menggambarkan kengerian itu.

Baca Juga: Pejabat Vietnam Dikecam Setelah Makan Steak Berlapis Emas Di Restoran Milik 'Saltbae'

"Kami semua kaget. Seorang wanita yang baru saja saya beli roti meninggal. Seorang wanita cantik. Saya tidak bisa melupakan kesedihan ini," kata Abdul Kabia, menangis di lokasi kecelakaan yang dikelilingi oleh kendaraan yang hancur.

Rumah Sakit Connaught kewalahan dengan masuknya pasien, sehingga beberapa yang terluka dipindahkan ke lokasi lain, termasuk rumah sakit militer, kata Swaray Lengor, seorang manajer program di Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.

"Situasi di rumah sakit, terutama rumah sakit Connaught ... luar biasa. Bahan medis habis pakai dan kapasitas tempat tidur tidak memadai," kata Lengor kepada Reuters melalui pesan teks.

Baca Juga: Dua Terpidana Mati Jepang Gugat Negara Karena Hanya Diberitahu Beberapa Jam Sebelum Eksekusi

"Mitra LSM diminta untuk mendukung dengan peralatan, komoditas medis, dan makanan."

Jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat, katanya.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan akan mengirim pasokan dan mengerahkan spesialis luka bakar.

"Kami akan memberikan lebih banyak dukungan yang diperlukan pada saat yang mengerikan ini bagi rakyat Sierra Leone," katanya di Twitter.

Baca Juga: China Ancam Pendukung Kemerdekaan Taiwan Akan Dipidana Seumur Hidup

Sementara Prisiden Jius Maada Bio bersimpati dan akan membantu keluarga yang anggota keluarganya meninggal akibat insiden tragis tersebut.

"Simpati saya yang mendalam dengan keluarga yang kehilangan orang yang dicintai dan mereka yang menjadi cacat sebagai akibatnya." kata Presiden Julius Maada Bio di Twitter.

"Pemerintah saya akan melakukan segalanya untuk mendukung keluarga yang terkena dampak." imbunya.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah