Pengacara untuk terdakwa baru lainnya tidak dapat segera diidentifikasi dan kedutaan Filipina tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kementerian Kehakiman Filipina mengatakan tidak ada komunikasi dari Amerika Serikat terkait kasus tersebut. Juru bicara Duterte, Karlo Nograles, menolak mengomentari hubungan Duterte dengan Quiboloy.
Baca Juga: Militer Sudan Tembak Mati 15 Pengunjuk Rasa di Jalanan yang Menentang Kekuasaan Militer
Surat dakwaan menuduh bahwa Quiboloy dan dua terdakwa lainnya merekrut perempuan berusia 12 hingga 25 tahun sebagai asisten pribadi, atau "pastoral."
Dikatakan mereka diharuskan menyiapkan makanan Quiboloy, membersihkan tempat tinggalnya, memberinya pijatan, dan berhubungan seks dengannya selama apa yang mereka sebut "tugas malam".
"Kami yakin dan siap menghadapi apa pun yang dilontarkan terhadap Pendeta Quiboloy dan para pemimpin Kerajaan. Kami mempercayai proses keadilan dan kami tentu mengharapkan kebenaran menang," kata pengacara Quiboloy dalam sebuah pernyataan.***