Dugaan Pelanggaran di Video Situs Dewasa Berjudul Ojol Perkosa Anak SMA Diangkat Laila Mickelwait

- 13 Februari 2022, 14:14 WIB
Laila Mickelwait mengunggah tangkapan layar Video Pornhub Berjudul Ojol Perkosa Anak SMA
Laila Mickelwait mengunggah tangkapan layar Video Pornhub Berjudul Ojol Perkosa Anak SMA /twitter.com/ Laila Mickelwait 

KABAR WONOSOBO - Seorang aktivis sekaligus pendiri gerakan Traffickinghub Laila Mickelwait mengangkat dugaan adanya pelanggaran serius dalam unggahan video di sebuah situs dewasa Pornhub yang dimonetisasi alias berbayar.

Lewat un Twitternya, @LailaMickelwait dirinya mengunggah tangkapan layar dari situs Pornhub yang masuk kategori rape video berjudul bahasa Indonesia “Tukang Ojol Perkosa Anak SMA”.

Video itu kemudian diterjemahkan Laila menjadi “High school rapist” dan diunggah oleh unknown uploader alias pengunggahnya tidak mencantumkan identitas.

Video itu ditengarai juga masuk dalam video berbayar alias monetized dengan ADS atau iklan, sehingga penontonnya harus membayar dengan Visa dan MasterCard.

Baca Juga: Gofar Hilman Jelaskan Kasus Tuduhan Pelecehan yang Diangkat Syerin Selesai, Syerin Mengaku Delusional

“Pornhub masih belum melakukan verifikasi umur dari pemeran atau mereka yang tampil dalam video di situs mereka tapi tetap mendulang pendapatan via Visa/MasterCard untuk memproses iklan yang tampil,” tulis Laila Mickelwait dalam sebuah utas di akun twitternya.

Video itu telah ditonton lebih dari 20.000 kali di situs Pornhub dan ditengarai ada pelanggaran dari sisi usia.

Belum lama ini, Laila Mickelwait juga menulis di thecritic.co.uk tentang para pelaku atau pemeran video porno yang masih di bawah umur. Dari investigasi Laila, ada pengakuan dari orang dalam Pornhub yang menyebut bahwa pihaknya menyetujui video dengan pemeran di bawah umur.

 “Kami memiliki video yang sangat di bawah umur yang disetujui. Saya kenal beberapa orang yang menyetujui video semacam itu,” tutur George*, seorang whistleblower Pornhub yang memberi tahu Laila pada Agustus 2021.

Baca Juga: Farid Gaban Laporkan Tersangka Kasus Kekerasan Seksual ke Komnas Perempuan, AJI Jakarta dan LBH Pers

Ketika George menghubungi Laila, dia bekerja di kantor moderator Pornhub di Siprus, di mana tim moderator yang bekerja terlalu keras, dibayar rendah, duduk berjam-jam untuk meneruskan unggahan hingga 1.200 video seks hardcore yang dibuat pengguna per shift delapan jam .

“Terlalu banyak video yang melewati kantor itu dan ke situs porno paling populer di dunia adalah pemerkosaan anak nyata, pelecehan berbasis gambar kriminal, dan adegan kejahatan perdagangan seks,” kata Laila.

Dari penelitiannya, ada dokumen yang menunjukkan beberapa situs tabung porno MindGeek hanya memiliki tiga moderator per shift untuk jutaan video

Disebut Laila lebih lanjut, Pornhub aadalah sebuah situs web yang dirancang khusus untuk mendistribusikan secara massal tindakan seks hardcore nyata kepada 130 juta pengunjung per hari.

Baca Juga: Farid Gaban Menjawab Tuduhan IW soal Melindungi Pelaku Percobaan Perkosaan

Dengan konten pornografi yang cukup diunggah per tahun yang akan memakan waktu 169 tahun untuk ditonton, mempekerjakan di bawah 10 moderator per shift. Sebaliknya, Facebook yang bukan situs porno dan berdasarkan ketentuan layanannya melarang konten pornografi, mempekerjakan 15.000 moderator untuk meninjau konten serta menggunakan teknologi AI untuk mendeteksi dan menghapus semua gambar seksual eksplisit secara otomatis.

Apa yang diungkapkan George pada Laila adalah bahwa pada dasarnya Pornhub dan perusahaan induknya, MindGeek, sedang memainkan permainan Roulette Rusia dengan kehidupan orang-orang. Pornhub tidak secara andal memverifikasi usia atau persetujuan dari jutaan video seks di situs tersebut.

Sebaliknya, George dan tim moderator yang sedikit sering hanya menebak siapa yang diperkosa, dan siapa yang melakukan hubungan seks yang kasar; yang merupakan remaja di bawah umur dan siapa yang tidak; siapa yang dipaksa dan diperdagangkan, dan siapa yang ada di sana secara sukarela. Konsekuensinya adalah korban yang tak terhitung jumlahnya yang hidupnya telah hancur karena pembuatan video itu.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Twitter @LailaMickelwait


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah