Perjuangan Aktivis Feminis Hadapi Ujaran Seksis di Tengah Pemilu Korea Selatan

- 26 Maret 2022, 10:30 WIB
Aktivis feminis Korea Selatan disebut berjuang keras selama pemilu karena ujaran seksis. Ilustrasi dari
Aktivis feminis Korea Selatan disebut berjuang keras selama pemilu karena ujaran seksis. Ilustrasi dari /Freepik

Pada tahun 2013 silam, aktivis feminis Korea Selatan sempat memiliki harapan cerah ketika Park Geun Hye, seorang perempuan, diangkat sebagai presiden.

Kendati demikian, Park Geun Hye rupanya terjerat skandal korupsi yang juga diungkap oleh Yoon Suk Yeol.

Pendukung Park Geun Hye yaitu mantan presiden Korea Selatan, Moon Jae In, juga mendeklarasikan dirinya sebagai ‘presiden feminis’.

Kendati demikian, pakar politik menyebut bahwa presiden yang diganitkan Yoon Suk Yeol tersebut disebut hanya bentuk ‘self proclaimed’.

Moon Jae In sendiri merupakan mantan presiden yang kini digantikan oleh Yoon Suk Yeol.

Narasi ‘anti feminis’ yang telah dibangun Yoon Suk Yeol sendiri menjadi ancaman bagi kesenjangan gender di Korea Selatan.

Gerakan terbesar Yoon Suk Yeol untuk problema tersebut misalnya akan misinya membubarkan Kementrian Gender yang lantas menjadi perjuangan baru para aktivis feminis.

Telah diberitakan sebelumnya bahwa tak kurang dari 27 kelompok advokasi perempuan yang menolak dan mengkritik Yoon Suk Yeol atas misinya tersebut.***

Halaman:

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: Washington Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x