Suh juga mengatakan kementerian akan secara aktif mendukung militer untuk memastikan mereka memiliki kemampuan untuk merespons ancaman rudal Korea Utara.
Dia menyebut utara sebagai "musuh".
Baca Juga: Kasus Narkoba yang Menyeret Aryan Putra Shah Rukh Khan: 'Saksi Penyuapan' Ditemukan Tewas
Ketegangan di semenanjung Korea telah meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir setelah Korea Utara menguji dua rudal balistik pada 26 Februari dan 4 Maret yang melibatkan sistem ICBM baru yang sedang dikembangkan.
Setelah tes, Amerika Serikat pada hari Jumat menjatuhkan sanksi pada lima entitas yang dituduh memberikan dukungan untuk pengembangan senjata pemusnah massal dan program rudal balistik Korea Utara.
Ketegangan dapat meningkat lebih lanjut karena Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan di masa lalu bahwa serangan pendahuluan mungkin satu-satunya cara untuk melawan rudal hipersonik baru Korea Utara.
Baca Juga: Pernikahan Son Ye Jin dan Hyun Bin Disebut Habiskan Biaya Hampir Rp1,2 Miliar
Yoon telah menyerukan untuk meningkatkan pencegahan militer, termasuk dengan memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat.***