Gara-gara Ini Negosiasi Rusia dengan Ukraina Tak Berjalan Mulus

- 8 April 2022, 16:51 WIB
Mobil-mobil hancur terlihat di jalan raya 20km dari Kyiv, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di wilayah Kyiv, Ukraina, 2 April 2022.
Mobil-mobil hancur terlihat di jalan raya 20km dari Kyiv, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di wilayah Kyiv, Ukraina, 2 April 2022. /REUTERS/Mikhail Palinchak

KABAR WONOSOBO - Kremlin mengatakan pembicaraan dengan Ukraina tidak berkembang secepat yang diharapkan, dan menuduh Barat berusaha menggagalkan negosiasi.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada hari Kamis, 7 April, bahwa Ukraina telah memberi Moskow rancangan kesepakatan damai yang mengandung unsur-unsur "tidak dapat diterima".

Kesepakatan damai itu bertentangan dengan perjanjian sebelumnya, komentar yang ditepis Kyiv sebagai "propaganda murni".

Baca Juga: Gugatan Kekerasan Seksual Pada Rapper Snoop Dogg Telah Dicabut

Lavrov mengatakan pada hari Kamis bahwa Ukraina telah mempresentasikan rancangan perjanjian pada hari Rabu yang menyimpang dari proposal yang telah disepakati oleh para perunding kedua belah pihak.

Rancangan baru Ukraina, menurut Lavrov, mengatakan status Krimea, yang dicaplok Moskow dari Ukraina pada 2014, harus dinaikkan pada pertemuan antara presiden kedua negara.

Ia juga mengatakan Ukraina dapat mengadakan latihan militer dengan negara-negara asing tanpa menerima izin Rusia, sesuatu yang tidak disetujui oleh Moskow.

Baca Juga: Wendy Red Velvet akan Rilis OST Spesial Variety 'Seoul Check-In' Lee Hyori

"Ketidakmampuan untuk setuju seperti itu sekali lagi menyoroti niat sebenarnya Kyiv, posisinya menarik keluar dan bahkan merusak pembicaraan dengan menjauh dari pemahaman yang dicapai,” kata Lavrov, seperti dikutip Kabar Wonosobo dari Reuters, Jum'at

Kyiv mengatakan pihaknya berkomitmen untuk pembicaraan tetapi tidak mau menyerahkan kedaulatan dan integritas teritorialnya.

Penasihat presiden Mykhaylo Podolyak, salah satu negosiator Ukraina, mengatakan komentar Lavrov harus dilihat sebagai taktik untuk melemahkan Ukraina atau mengalihkan perhatian dari tuduhan kejahatan perang terhadap pasukan Rusia.

Baca Juga: Link Jadwal Film Horor 'Menjelang Magrib' Bioskop Cinema XXI

"Untuk membuat perubahan apa pun pada posisi kami untuk melemahkan itu tidak ada gunanya," katanya dalam komentar tertulis kepada Reuters.

"Tuan Lavrov tidak secara langsung terkait dengan proses negosiasi, jadi pernyataannya adalah propaganda murni."***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah