KABAR WONOSOBO― Polemik di Swedia akibat demonstrasi yang dilakukan ekstremis sayap kanan kian memanas.
Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman Daily Sabah, Rasmus Paludan pemimpin Denmark dari Partai Stram Kurs membakar Al Quran di Linkoping, selatan Swedia.
Hal tersebut membuat diplomat Swedia dipanggil oleh Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) Iraq.
Pihak Kemenlu Iraq bahkan menggarisbawahi bahwa peristiwa pembakaran Al Quran tersebut sebagai bentuk “implikasi serius hubungan Swedia dengan semua Muslim.”
Baca Juga: Mengenal Lagom, Konsep Hidup Sederhana yang Membuat Masyarakat Swedia Penuh Dengan Kebahagiaan
Seperti yang diketahui, Al Quran sendiri merupakan kitab suci yang diturunkan kepada umat Islam atau Muslim di seluruh dunia.
Selain menegaskan hubungan pembakaran Al Quran mengenai hubungan Swedia dengan semua Muslim di dunia, Iraq juga mewanti-wanti hal lain.
Iraq menegaskan bahwa Swedia harus bertindak tegas atas tindakan demonstran ekstremis sayap kanan yang berpotensi memicu sentimen keagamaan tersebut.
Ekstremis sayap kanan yang melakukan pembakaran Al Quran sendiri disebut didalangi oleh Rasmus Paludan.