Network
KABAR WONOSOBO - Rusia kembali serang Ukraina menggunakan lebih dari 100 rudal yang ditembakkan mengarah ke ibukota negara pimpinan Volodymyr Zelenskyy yaitu Kyiv.
Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman resmi Reuters, serangan yang terjadi sekitar 29 Desember 2022 pagi hari waktu setempat tersebut lukai tiga orang di sebelat timur laut Kyiv.
Serangan brutal Rusia tersebut terjadi selang beberapa bulan pasca kedua negara tersebut putuskan gencatan senjata.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu ‘Mary On A Cross’- Ghost, yang Viral Menjadi Sound di TikTok
“Sirine yang terdengar seantero Ukraina berasal dari 120 rudal yang diluncurkan pihak Rusia ke Ukraina,” ungkap Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak.
Podolyak menyebut bahwa serangan ini merupakan buntut dari penolakan Kremlin atas rencana perdamaian Ukraina dan Rusia, dengan klausul bahwa Ukraina harus menerima Aneksasi Rusia atas empat wilayah Ukraina.
Aneksasi sendiri dapat diartikan sebagai pengambilan paksa tanah Ukraina oleh Rusia.
Baca Juga: Santer Dikabarkan, BLACKPINK Tinggalkan YG Entertainment Pindah Agensi The Black Label?
Di sisi lain, Vitali Klitschko selaku walikota Kyiv menyatakan, dua rumah rusak parah di Distrik Darnytski dan korban terluka ringan atau berat masih dalam proses evakuasi.
Selain itu, Walikota Lviv, Andriy Sadovyi mengatakan bahwa 90% wilayahnya mengalami kerusakan parah.
Tidak hanya itu, buntut serangan Rusia tersebut juga membuat listrik padam dan transportasi umum berhenti total.
Baca Juga: Program Gor Rong Ceting, Ganjar Pranowo Yakin Bisa Atasi Stunting di Wonosobo
Pemadaman listrik juga terjadi di Odesa, kota sebelah selatan Kyiv yang berbatasan langsung dengan Laut Hitam.
Infrastruktur dan fasilitas medis di kota ini juga mengalami kerusakan yang cukup parah.
Di Kherson, kota sebelah timur Odesa, sebuah rudal menghantam bangunan rumah sakit. Beruntung tidak terdapat korban terluka pada insiden kali ini.
Baca Juga: Lirik, Makna Lagu 'golden hour' JVKE Lengkap Terjemahannya
Presiden Ukraina, Zelenskiy, sendiri masih mendesak Rusia untuk segera mengakhiri peperangan ini.
Namun, Rusia masih bebal dan terus menolak, terutama dengan pemaksaan aneksasi berupa pemaksaan Ukraina untuk mematuhi hal tersebut dengan wialayah meliputi Kherson, Luhansk, Donetsk Timur, dan Zaporizhzhia.***
