"Benturan tersebut membuat koneksi antara baling-baling utama dan gearbox terputus dari helikopter tersebut, yang mengakibatkan hilangnya daya angkat dan jatuh dengan sangat keras ke tanah," ujarnya.
Tim investigasi sampai saat ini masih berada di lokasi kejadian, namun tingginya gelombang laut membuat tim tambah kesulitan mencari bukti.
Baca Juga: Kasus Covid 19 Kembali Melonjak, Warga Wuhan Tetap Rayakan Malam Pergantian Tahun
Mitchell menambahkan bahwa tim investigasi ingin mengetahui apa yang terjadi di dalam kokpit pada saat insiden kecelakaan terjadi.
Dalam insiden tersebut, 4 orang tewas diidentifikasi sebagai pilot, 2 orang asal Inggris, dan seorang wanita asal Sydney.
Tiga korban lainnya yang masih dirawat di rumah sakit adalah seorang anak laki-laki 10 tahun dengan kondisi kritis, wanita 33 tahun dengan kondisi kritis, dan seorang anak 9 tahun dengan kondisi stabil.
Baca Juga: Profil Paus Benediktus XVI: Tokoh Besar Vatikan yang Berpulang di Usia 95
Para penumpang dan awak dari helikopter kedua dilaporkan mengalami shock dan tiga diantaranya masih dirawat di rumah sakit akibat terkena pecahan kaca.
Perdana menteri Australia, Anthony Albanese menyatakan simpati dan belasungkawa kepada para korban.***