Putri Thailand Tak Sadarkan Diri Akibat Aritmia, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya

- 13 Januari 2023, 21:57 WIB
Putri Bajrakitiyabha, anak tertua Raja Vajiralongkorn.
Putri Bajrakitiyabha, anak tertua Raja Vajiralongkorn. /Reuters/Athit Perawongmetha

KABAR WONOSOBO - Putri dari raja Thailand, Bajrakitiyabha Narendira Debyavati dikabarkan tak sadarkan diri setelah pingsan akibat aritmia yang dideritanya. 

Dokter menyimpulkan bahwa putri Thailand tidak sadarkan diri selama lebih dari tiga minggu akibat aritmia yang disebabkan oleh infeksi mycoplasma.

Putri berusia 44 tahun tersebut kehilangan kesadaran akibat aritmia sejak 14 Desember 2022 saat melatih anjingnya untuk persiapan kompetisi. 

Baca Juga: 4 Fakta Ohm Pawat Chittsawangdee, Aktor Thailand yang Dituduh Lakukan Bullying Semasa Sekolah

Ia kemudian dibawa ke Bangkok dan saat ini sedang dirawat dengan obat-obatan termasuk antibiotik dan peralatan medis untuk membantu fungsi jantung, paru-paru dan ginjalnya.

Apa itu Aritmia?

Istilah aritmia mengacu pada masalah apapun yang berkaitan dengan laju atau ritme detak jantung seseorang. 

Selama aritmia, jantung bisa berdetak terlalu cepat, terlalu lambar, atau bahkan tidak teratur. Akibatnya jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. 

Baca Juga: Gara-Gara Serial The Glory, Aktor Thailand Ini Ketahuan Lakukan Bullying Semasa Sekolah

Pada kondisi yang lebih parah, aritmia bisa menyebabkan kerusakan pada organ lain seperti otak, paru-paru, dan organ lainnya. 

Detak jantung yang cepat (pada orang dewasa, lebih dari 100 detak per menit) disebut takikardia. 

Sedangkan denyut jantung yang lambat (kurang dari 60 denyut per menit) disebut sebagai bradikardia.

Baca Juga: BIKIN BANGGA! Pemuda Wonosobo Jadi Juara Pertama Kontes Foto APEC 2022 di Thailand

Penyebab Aritmia

Aritmia dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti berikut: 

  • Penundaan atau penyumbatan sinyal listrik yang mengontrol detak jantung.

  • Bagian lain dari jantung mengambil alih sebagai alat pacu jantung.

  • Perubahan pada jaringan jantung disebabkan oleh perubahan aliran darah, kerusakan pada sistem kelistrikan jantung atau pengerasan atau jaringan parut pada jaringan jantung.

  • Pengerahan tenaga, ketegangan, atau stres yang berlebihan.

  • Ketidakseimbangan cairan, hormon atau elektrolit dalam darah.

  • Obat jantung tertentu.

Baca Juga: GAWAT! Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand Ajukan Kebaya Sebagai Warisan Budaya ke UNESCO

Cara pencegahan

  1. Hindari pemicu

Jika gejala aritmia telah didiagnosis oleh dokter, maka penting untuk menghindari pemicu yang menyebabkan munculnya aritmia. 

Hindari situasi stres di tempat kerja, rumah, atau sekolah. Hubungan atau konflik pribadi juga bisa menjadi pemicu. Pemicu juga bisa berupa zat seperti kafein, nikotin, dan alkohol.

Konsumsi obat-obatan juga harus dikonsultasikan ke dokter untuk mencegah kandungan obat yang dapat memicu aritmia. 

Baca Juga: Profil Anne Jakkaphong Jakrajutatip, Transgender Kaya Asal Thailand yang Membeli Miss Universe Organization

  1. Menerapkan gaya hidup sehat

Lakukan olahraga yang dapat meningkatkan kekuatan dan stamina jantung. Olahraga juga mengurangi risiko mengalami masalah jantung di masa depan.

Mengurangi konsumsi zat-zat yang bisa meningkatkan detak jantung seperti nikotin, kafein, alkohol, dan obat-obatan tertentu yang dijual bebas. 

  1. Konsumsi omega 3

Hasil studi menunjukkan bahwa asam lemak omega 3 dapat mengurangi risiko kematian jantung mendadak. 

Omega 3 bisa ditemukan di ikan berlemak seperti salmon, mackerel, sarden, dan herring. 

Konsumsi omega 3 bisa dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu. ***

 

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Healthline heart.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x