Oleh karena itu, majalah yang didirikan oleh Francois Cavanna ini berulang kali menjadi sasaran serangan, yakni pada tahun 2011, 2015, dan 2020.
Ketiga serangan tersebut diduga merupakan respons dari beberapa publikasinya yang kontroversial.
Ikuti artikel kami selengkapnya di Google News.***