STOP! China Larang Warganya Makan Seafood Asal Jepang, Ada Apa?

- 25 Agustus 2023, 13:34 WIB
Jepang Uji Coba Fasilitas Pembuangan Air Limbah Nuklir Fukushima Ditengah Protes -f/istimewa
Jepang Uji Coba Fasilitas Pembuangan Air Limbah Nuklir Fukushima Ditengah Protes -f/istimewa /

KABAR WONOSOBO - Jepang mulai melepaskan air limbah radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang terbilang berbahaya ke Samudera Pasifik pada hari Kamis, 24 Agustus 2023. Hal tersebut mendorong pemerintah China untuk melarang warganya untuk makan seluruh makanan laut atau seafood asal Jepang.

Larangan makan seafood asal Jepang tersebut diumumkan oleh Pemerintah China. Biro Bea Cukai China menyebut bahwa pihaknya sangat khawatir terhadap risiko kontaminasi radioaktif yang dibawa oleh makanan dan produk pertanian Jepang.

Rencana pelepasan air limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi tersebut telah ditandatangani oleh Pemerintah Jepang dua tahun lalu dan mendapat lampu hijau dari pengawas nuklir PBB Juli lalu.

Baca Juga: Tinggalkan Catatan Kelam, Ini Alasan Oppenheimer Tak Tayang di Jepang

Pelepasan air limbah radioaktif ke Samudra Pasifik itu merupakan langkah penting dalam penghentian pembangkit listrik Fukushima Daiichi yang hancur akibat tsunami pada tahun 2011.

Operator pembangkit listrik Tokyo Electric Power (Tepco) mengatakan pelepasan dimulai pada pukul 13.03 waktu setempat dan tidak ditemukan adanya kelainan.

Namun, China kembali menegaskan penolakannya terhadap rencana tersebut dan mengatakan pemerintah Jepang belum membuktikan bahwa air yang dibuang aman.

Baca Juga: Jepang Berpotensi 'Menghilang', Alami Krisis Kelahiran Terburuk

“Pihak Jepang tidak boleh menyebabkan kerugian sekunder terhadap masyarakat lokal dan bahkan masyarakat dunia karena kepentingan egoisnya sendiri,” kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.

Tokyo sebaliknya mengkritik larangan dan gembar-gembor yang dilancarkan China karena menyebarkan klaim yang menurut mereka tidak berdasar secara ilmiah.

Pemerintah Jepang menyatakan bahwa pelepasan air tersebut aman, dan mencatat bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga telah menyimpulkan bahwa dampak yang ditimbulkannya terhadap manusia dan lingkungan dapat diabaikan alias sangat kecil dan tidak akan terlalu berpengaruh pada kehidupan manusia.

Baca Juga: Peningkatan Kekuatan Nuklir Rusia Jelang Peringatan Invasi Satu Tahun di Ukraina

“Jepang telah meminta agar China segera mencabut larangan impor produk akuatik dan mengupayakan diskusi mengenai dampak pelepasan air berdasarkan ilmu pengetahuan,” kata Perdana Menteri Fumio Kishida kepada wartawan, dikutip Kabar Wonosobo dari Reuters.

Sebagai informasi, pada tahun 2022, Jepang mengekspor produk akuatik senilai sekitar  USD600 juta, menjadikannya pasar terbesar bagi ekspor seafood Jepang, sedangkan wilayah administratif khususnya, Hongkong berada di urutan kedua. Penjualan ke Tiongkok dan Hong Kong menyumbang 42% dari seluruh ekspor perairan Jepang pada tahun 2022.

Bea Cukai Tiongkok tidak memberikan rincian mengenai produk akuatik tertentu yang terkena dampak larangan tersebut dan tidak segera menanggapi pernyataan Jepang tersebut.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x