Network
KABAR WONOSOBO - Beum lama ini, Pemerintah Ghana secara resmi mengumumkan kebangkrutan dikuatkan statement Presiden Ghana, Nana Akufo-Addo yang mengaku sudah tidak ada lagi pilihan lain.
Kondisi bangkrut itu menurutnya hanya bisa dibantu dengan menyetujui pinjaman USD 3 miliar, setara Rp46,50 triliun, dari Dana Moneter Internasional (IMF). Ghana resmi bangkrut usai gagal membayar utang miliaran dolar kepada para kreditor asing sejak Desember 2022 lalu.
Beberapa hal yangmenyebabkan Ghana bangkrut juga disampaikan dalam berbagai ulasan dan ternyata hal itu dialami negara lain yang pernah mengalami hal serupa.
Sejak pemerintah Gana secara resmi telah mengajukan kebangkrutan utang nasional, terungkap bahwa hal itu berhubungan dengan produk domestik bruto atau PDB pada tahun 2023 mencapai 98,7%.
Angka persentase ini naik dari 88,7% di Tahun 2022 dan juga angka 79,6% pada tahun 2021. Dengan kondisi itu, pemerintah Ghana berhutang sebesar 63,3 miliar US Dollar pada akhir Tahun 2022.
Utang itu ternyata tidak hanya kepada kreditor asing, tetapi juga kepada pemberi pinjaman dalam negeri dana pensiun perusahaan asuransi dan juga bank lokal.
Angka utang itu pasti akan jauh lebih tinggi nantinya di akhir tahun 2023. Selanjutnya, jika negara sudah bangkrut dampaknya bisa besar sekali dan berimbas pada tingkat kriminalitas yang diperkirakan bisa melonjak tinggi.
Beberapa hal yang menyebabkan pemerintah Ghana bangkrut alasan utamanya ternyata karena jumlah utang yang sangat besar.
