Imbas Konflik Rusia-Ukraina, Harga Sushi di Jepang Meroket

- 11 Maret 2022, 09:00 WIB
ilustrasi sushi, makanan khas Jepang yang harganya terpengaruh karena perang Rusia-Ukraina
ilustrasi sushi, makanan khas Jepang yang harganya terpengaruh karena perang Rusia-Ukraina /livejapan.com

KABAR WONOSOBO – Konflik antara Rusia dengan Ukraina mulai berimbas pada sektor bisnis kuliner.

Restoran sushi dan importir makanan laut di Jepang harus menerima konsekuensi dari sanksi pembatasan ekspor impor yang dijatuhkan oleh beberapa negara kepada Rusia.

Sebagai balasan, Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan bahwa Rusia akan membatasi ekspor produk dan bahan mentah tertentu dari Rusia serta melarang impor sejumlah komoditas ke negaranya.

Baca Juga: Nekat Makan Sebanyak 32 Gulung Sushi di Restoran All You Can Eat, Gadis Ini Justru Berakhir ke Rumah Sakit

Dikutip dari Nikkei Asia, salah satu pedagang ikan di Pasar Tsukiji, Jepang mengatakan bahwa harga kepiting di pasaran melonjak hingga 20% sejak awal Maret 2022.

Bahkan bulu babi yang menjadi salah satu hasil laut impor dari Rusia juga menghilang dari pasaran.

Menurut Badan Perikanan Jepang, 60% kepiting, 9,5% salmon, dan 7,1% ikan kod yang beredar di Jepang merupakan hasil impor dari Rusia. 

Baca Juga: Hanya Lewat Foto Sushi, Netizen Langsung Bisa Menebak bahwa Kylie Jenner Hamil Anak Kedua

Tidak hanya bisnis sushi, bisnis makanan tradisional Jepang yaitu mentaiko (telur ikan Pollock) juga ikut terkena dampak karena kelangkaan bahan baku.

Beberapa restoran sushi di Jepang mulai melakukan langkah-langkah preventif untuk mengatasi kelangkaan bahan baku dengan cara membuat menu baru dan mengamankan bahan baku.

Selain karena pembatasan impor dari Rusia, kelangkaan juga terjadi karena adanya red tides atau ledakan alga di pesisir Hokkaido.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Inu No Omawari San yang Dinyanyikan oleh Nonoka Murakata dari Jepang

Karena menurunnya pasokan ikan lokal akibat alga, Jepang sangat mengandalkan hasil ekspor ikan dari luar.

Pada bulan Februari, Norwegia mengekspor hasil laut seperti ikan kod dan salmon senilai USD 1,2 miliar. Namun seiring dengan konflik Rusia-Ukraina, ekspor dari Norwegia  terancam mengalami kendala.

Arus ekspor impor hasil laut tersendat dikarenakan adanya pembatasan penerbangan di kawasan negara yang berkonflik.

Baca Juga: Salut! 3 Alasan yang Membuat Kaum Muda Jepang Tidak Ingin Cepat-Cepat Menikah

Pada 1 Maret 2022, Rusia menutup wilayah udaranya untuk 36 negara di Eropa. Sebaliknya, Uni Eropa (UE) pada Minggu melarang pesawat Rusia mendarat, lepas landas, atau terbang di atas wilayah UE.

Hal ini tentu berdampak besar bagi penerbangan domestik maupun penerbangan ekspor impor dari dan ke wilayah Rusia.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Nikkei Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x