Apa itu Solstis Matahari? Apa Bahayanya Bagi Indonesia?

16 Desember 2022, 17:51 WIB
Simak keterangan lengkap fenomena astronomi solstis matahari yang bakal terjadi di bulan Desember 2022 ini, termasuk jawaban apakah bahaya untuk Indonesia atau tidak. /PIXABAY/pixel2013/

KABAR WONOSOBO - Peristiwa astronomi solstis yang diperkirakan akan terjadi pada 21 Desember 2022 menjadi topik yang ramai diperbincangkan di TikTok.

Sebuah video viral di TikTok menyebut bahwa masyarakat dianjurkan untuk tidak keluar di malam hari saat solstis terjadi. 

Peristiwa solstis adalah momen dalam satu tahun ketika jalur tampak matahari berada paling utara atau selatan dari khatulistiwa bumi. 

Baca Juga: LINK Nonton The Big 4 Full Movie: Bukan Rebahin, Telegram, LK21, atau Indo XXI, Lengkap dengan Sinopsis

Terdapat dua waktu terjadinya solstis berdasarkan posisi titik balik matahari di dua belahan bumi. 

Titik balik matahari musim panas di belahan bumi utara terjadi pada tanggal 20 atau 21 Juni dan titik balik matahari musim dingin pada tanggal 21 atau 22 Desember. 

Ketika solstis Juni terjadi, belahan bumi bagian utara akan lebih condong dan lebih dekat matahari.

Baca Juga: Terjemahan Lirik Lagu ‘Parado No Bailao’ MC L da Vinte ft MC Gury, Sering Disebut sebagai Lagunya Neymar Jr  

Akibatnya radiasi matahari yang diterima lebih besar dan lebih lama dibandingkan dengan belahan bumi bagian selatan di waktu yang sama. 

Sebaliknya, ketika solstis Desember terjadi, belahan bumi selatan lebih condong dan lebih dekat dengan matahari. 

Fenomena solstis ini membuat belahan bumi selatan lebih dekat dengan matahari yang kemudian membuat siang lebih panjang dari malam hari.

Pada fenomena solstis Desember ini, siang akan terasa lebih cepat dan malam terasa lebih panjang di belahan bumi utara.

Baca Juga: Sering Disebut ‘Lagu Neymar’, Berikut Terjemahan Lirik Lagu Parado No Bailao - MC L da Vinte ft MC Gury  

Dampak solstis matahari untuk Indonesia

Fenomena solstis yang terjadi pada 21 Desember 2022 akan memberikan dampak terhadap musim hujan di Indonesia, tetapi tidak akan memberikan dampak yang berbahaya. 

Saat fenomena solstis berlangsung, matahari di Indonesia akan terlihat seperti gradual dan fenomena ini tidak berbahaya untuk Indonesia.

Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang mengatakan ada 13 ibu kota provinsi di Indonesia yang tidak akan mengalami fenomena solstis.

Baca Juga: Arti Lagu Parado No Bailao - MC L da Vinte ft MC Gury  

13 ibu kota provinsi yang akan tidak mengalami solstis antara lain Padang, Pekanbaru, Tanjungpinang, Jambi, Pangkalpinang, Pontianak, Palangkaraya, Samarinda, Palu, Gorontalo, Manado, Sofifi, dan Sorong.

Hal tersebut karena 13 daerah tersebut terletak diantara 2,3 derajat Lintang Utara (LU) dan 2,3 derajat Lintang Selatan (LS), sehingga tidak akan mengalami fenomena solstis.

Meski tidak dapat menikmati panjang siang sama dengan panjang malam, wilayah tersebut masih mengalami panjang siang dalam satu tahun berkisar antara 12 jam 1 menit hingga 12 jam 16 menit. ***

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: Pikiran Rakyat BRIN

Tags

Terkini

Terpopuler