BANGGA! Bocah SD 8 Tahun dari Daerah Terpencil Kalahkan 7.000 Peserta dalam Ajang Lomba Matematika Se-Dunia

19 Januari 2023, 19:59 WIB
Foto Nono, pemenang kompetisi matematika sedunia yang berasal dari daerah terpencil di NTT /Facebook Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT/

KABAR WONOSOBO – Jagat media social Indonesia baru-baru ini dihebohkan dengan seorang bocah SD asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Nono.

Pasalnya Nono telah membawa harum nama Indonesia di kancah dunia Internasional dalam ajang sebuah perlombaan matematika.

Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay atau biasa dipanggil Nono ini menjadi satu-satunya peserta asal Indonesia yang dapat meraih gelar di international Abacus World Competition 2022.

Baca Juga: Tes IQ: Pintar Matematika? Coba Jawab Berapakah Jumlah Singa, Gajah dan Kuda Nil di Gambar?

Acara yang diadakan oleh International Abacus Brain Gym (ABG) ini merupakan sebuah acara dimana diadakan sebuah kompetisi pertandingan matematika dan sempoa tingkat dunia.

Dalam pertandingan tersebut, Nono meraih podium juara satu dengan mengalahkan 7.000 peserta yang berasal dari berbagai Negara, seperti Amerika Serikat, Kanda, Qatar, UAE, dan Australia.

Ini merupakan kali pertama bagi Indonesia memenangkan pertandingan matematika yang bergengsi di dunia. 

Baca Juga: 5 Jurusan Kuliah Saintek yang Minim Hitungan, Cocok Bagi Kalian yang Tidak Menyukai IPA dan Matematika

Sebelumnya Indonesia hanya dapat meraih peringkat ketiga dalam pertandingan tersebut sebanyak tiga kali.

Perjalanan Nono dalam meraih juara tersebut tidaklah mudah. Dalam pertandingan tersebut Nono telah menyelesaikan sebanyak 15.201 file.

Satu file yang diujikan secara virtual tersebut berisi 10 soal yang setiap file minimal diharuskan mendapatkan nilai 70.

Baca Juga: Berniat Pecahkan Rekor MURI, Lomba Tarik Tambang di Sulawesi Selatan Berujung Petaka

Dalam kurun waktu satu tahun, Nono dapat menyelesaikan semuanya dengan jumlah soal sebanyak 152.010 soal dengan total nilai sebanyak 97.020.

Sedangkan untuk peringkat keduanya yaitu diraih oleh perwakilan dari Qatar dengan mengerjakan total soal sebanyak 75.020 atau 7.502 file.

Dari perbandingan soal yang banyak tersebut membawa Nono menempatkan Nono di posisi pertama.

Baca Juga: Daftar Juara Lomba Sindoro Sumbing Duathlon 3 Tahun 2022, Momen Bangkitkan Pariwisata Wonosobo

Selain itu juga Nono Mendapatkan hadiah sebesar 200 dolar AS atau setara dengan Rp 3.030.920.

Nono sendiri merupakan siswa yang berasal dari Inpres Buraen 2 yang terletak di Kabupaten kupang NTT.

Berdasarkan Perpres No. 63 Tahun 2020, daerah tersebut merupakan salah satu daerah yang tertinggal.

Baca Juga: Daftar Pemenang Lomba PBB SD SMP Dalam Rangka HUT TNI ke-77 di Wonosobo

Adapun sebuah fakta mengejutkan bahwa Nono sudah pernah mengikuti ajang perlombaan yang sama pada saat ia berumur 6 tahun. Namun pada saat itu, Nono hanya dapat meraih juara tiga.

Selain membanggakan Indonesia, Nono juga membuktikan bahwa siapapun dapat meraih prestasi walaupun berasal dari daerah yang dianggap tertinggal

Ikuti Artikel Kami Selengkapnya di Google News.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Media Blitar

Tags

Terkini

Terpopuler