Mengenal BBM Biodiesel untuk Kendaraan yang Akan Berlaku Mulai 1 Februari 2023

1 Februari 2023, 18:00 WIB
Launching BBM Biodesel /Tangkap layar Instagram @kesdm/

KABAR WONOSOBO – BBM Biodiesel untuk kendaraan akan segera dipasarkan pada 1 Februari 2023  

Informasi ini termuat dalam unggahan Instagram resmi Kementerian ESDM, @kesdm, pada Kamis, 5 Januari 2023.

"Mulai Februari tahun ini, implementasi program Bahan Bakar Nabati B35 resmi digunakan!" tulis Kementerian ESDM.

Baca Juga: Pertamina Kembali Sesuaikan Harga BBM yang Dijual di SPBU, Cek Harga Detailnya

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan penggunaan bahan bakar nabati jenis biodiesel dengan persentase sebesar 35 persen (B35) mulai berlaku 1 Februari 2023.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan untuk periode Januari 2023, persentase pencampuran bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel ke dalam bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sebesar 30 persen atau B30.

Dikutip dari ANTARA, kebijakan dalam rangka peningkatan penyediaan energi bersih secara berkelanjutan itu tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 295.K/EK.01/MEM.E/2022 tentang Penahapan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Solar dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Baca Juga: HORE! Harga Pertamax dan BBM Non Subsidi Lainnya Turun di Awal Tahun 2023, Berikut Daftar Harga Barunya

Kemudian, Keputusan Menteri ESDM Nomor 205.K/EK.05/DJE/2022 tentang Penetapan Badan Usaha Bahan Bakar Minyak dan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel serta Alokasi Volume Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel untuk Pencampuran Bahan Bakar Minyak Jenis Solar Periode Januari sampai Desember 2023.

Keputusan implementasi program B35 diambil dengan berbagai pertimbangan, diantaranya ketersediaan pasokan bahan baku terutama crude palm oil, kapasitas produksi badan usaha bahan bakar nabati dan standar spesifikasi yang harus dipenuhi.

B35 adalah campuran biodiesel antara bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak kelapa sawit dengan BBM diesel.

Baca Juga: MIRIS! Subsidi BBM Dikurangi, DPR RI Justru Buat Anggaran untuk Beli TV LED Rp 1,5 Miliar

Sesuai namanya, kadar minyak sawit dalam bahan bakar adalah 35 persen, sementara 65 persen sisanya merupakan BBM solar.

Kementerian ESDM memproyeksikan program B35 akan ada peningkatan kebutuhan B100 sebanyak 1,9 juta kiloliter (KL) atau setara dengan pengurangan solar sebesar volume yang sama.

Pada 2023, alokasi biodiesel sebanyak 13,14 juta kiloliter atau meningkat sekitar 19 persen dibandingkan alokasi tahun lalu yang hanya sebesar 11,02 juta kiloliter.

Baca Juga: HANYA 10 JUTAAN! Motor Listrik Retro Uwinfly T3 yang Mirip Vespa Jadi Alternatif di Tengah Naiknya Harga BBM

Kementerian ESDM menyatakan bahwa peningkatan pencampuran biodiesel menjadi B35 telah melalui serangkaian uji, baik yang dilakukan di laboratorium, maupun melalui pelaksanaan uji jalan.

Kegiatan uji jalan itu menggunakan B40 telah berlangsung sejak Juli 2022 hingga akhir Desember 2022, yang mana secara umum memberikan gambaran performa yang baik.***

Nama penulis: Yuliana Sukma Lestari

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler