KABAR WONOSOBO - Pemerintah Indonesia telah memperbolehkan masyarakatnya untuk melakukan mudik lebaran, setelah sebelumnya melarang akibat adanya pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu.
Namun, pemerintah juga mengimbau para pemudik untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dan melakukan vaksinasi guna mencegah peningkatan kasus COVID-19 selama Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah.
Seperti yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang mengimbau pemudik untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi penguat.
Baca Juga: Kemenhub Lakukan Pemeriksaan Kendaraan Laik Jalan Angkutan Lebaran Jelang Mudik 2023
“Masyarakat, khususnya pemudik harus disiplin menjalankan prokes, karena virus corona ini masih ada,” kata Kasi Pelayanan Kesehatan Primer Dinkes Provinsi Kepulauan Babel, M. Zaenuri di Pangkalpinang, Sabtu, 8 April 2023.
Dilansir Kabar Wonosobo dari Antara, Zaenuri mengatakan meskipun penularan virus corona sudah melandai, Dinkes Provinsi Kepulauan Babel tetap bersinergi mencegah lonjakan COVID-19 setelah mudik Lebaran 2023.
“Jangan sampai terjadi lonjakan lagi, kita jaga stamina, kesehatan, kebersihan, pakai masker, dan cuci tangan,” katanya.
Baca Juga: Bolehkah Orang Yang Mudik Tidak Berpuasa? Simak Penjelasannya
Menurutnya, saat ini belum ada persyaratan terkait vaksinasi untuk para pemudik, namun disarankan agar pemudik untuk melengkapi vaksinasi sebagai upaya pencegahan.
“Kami masih menunggu peraturannya, yang vaksinasinya belum lengkap, baru vaksin pertama tolong dilanjutkan vaksin kedua, yang sudah vaksinasi kedua untuk vaksinasi ketiga (penguat),” katanya.
Dinkes Provinsi Kepulauan Babel juga telah menyiapkan pos-pos pelayanan vaksinasi di pelabuhan, bandara, dan jalur mudik lainnya untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan vaksinasi.
Baca Juga: Arus Mudik dan Balik Lebaran 2023, Menhub: Persiapan Kami All Out
“Paling tidak sampai vaksinasi ketiga (penguat pertama), untuk menambah ketahanan tubuh dari virus corona ini,” katanya.***