"Jika benar bahwa Saudi membuka pemberangkatan haji 1442 H untuk jamaah dari luar negaranya, meski kuotanya terbatas, tentu ini harus kita syukuri. Karena jamaah Indonesia juga sudah menunggu lama, apalagi tahun lalu juga tertunda," ungkap Khoirizi.
Ditjen PHU melalui Khoirizi memastikan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia di Arab Saudi untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kemungkinan haji dan umroh dari Khadimul Haramain.
Baca Juga: Unik! Mushaf Al Qur’an dari Daun Kurma Ada di Wonosobo, Berasal dari 3 Sosok Misterius di Mekah
Khoirizi berharap pengumuman itu dapat segera dipastikan karena keberadaannya penting untuk dijadikan rujukan oleh pemerintah dalam mengambil kebijakan dan juga mempersiapkan serta memitigasi penyelenggaraan haji tahun ini.
"Sesuai arahan Menag Yaqut Cholil Qoumas, kita akan terus melakukan persiapan dan proses mitigasi, hingga ada kepastian dari Saudi," ujar Khoirizi.
Kemenag juga telah melakukan koordinasi dengan otoritas kesehatan seperti WHO Indonesia dan Kemenkes untuk membahas masalah vaksin Sinovac yang rencananya akan digunakan oleh jemaah Indonesia.
Baca Juga: Gedung Putih Menggandeng Aplikasi Kencan Online untuk Meningkatkan Jangkauan Vaksin Covid-19 Amerika
"Para pihak dalam rapat koordinasi tersebut mengkonfirmasi bahwa belum ada informasi resmi apapun dari Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji, termasuk soal vaksin, penerbangan, dan lainnya," tutup Khoirizi.***