Daerah Pulau Jawa Hingga NTT Alami Fenomena Malam yang Lebih Dingin, Ini Penjelasan BMKG

- 9 Juli 2021, 11:21 WIB
Suhu dingin pagi hari di kawasan Dieng Jawa Tengah mencapai titik beku hingga ada embun beku kristal es. dari tangkapan layar akun Instagram @dhimasjhn.
Suhu dingin pagi hari di kawasan Dieng Jawa Tengah mencapai titik beku hingga ada embun beku kristal es. dari tangkapan layar akun Instagram @dhimasjhn. /Instagram.com/ @dhimasjhn

 Baca Juga: Tempat Wisata di Wonosobo via Jalur Alternatif Sembungan Dieng Melewati Telaga Menjer Garung

Sehingga membuat udara dekat permukaan terasa lebih dingin terutama pada malam hingga pagi hari.

Saat ini rata-rata suhu minimum bagian selatan ekuator umumnya lebih rendah dibandingkan dengan wilayah lain yang berada di utara atau sekitar garis khatulistiwa.

Suhu udara minimum berkisar antara 14 hingga 21 derajat Celcius dengan suhu rendah tercatat di Maumere, NTT, dan Tretes, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

BMKG menegaskan penjelasan yang pernah diberikan peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa saat membantah sebab akibat suhu lebih dingin itu dengan fenomena Aphelion atau posisi bumi yang terjauh dari matahari.

 Baca Juga: Oleh-oleh Khas Dieng Wonosobo yang Wajib Diborong, Salah Satunya Buah Ajaib Ini

Posisi matahari saat ini memang berada pada titik aphelion namun kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan.

Pada waktu yang sama, secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim kemarau.

Hal ini menyebabkan seolah aphelion memiliki dampak ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia. Terbukti munculnya embun beku di kawasan dataran tinggi Dieng dengan suhu di bawah 0 derajat Celcius.

Fenomena yang sama ternyata juga terjadi di daerah lain yang sama posisinya di sebelah selatan Khatulistiwa.***

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah