Kenaikan Kedelai Karena Jadi Pakan Babi, Alvin Lie: Seakan Miliaran Babi di China Mendadak Hadir dalam 1 Bulan

- 21 Februari 2022, 10:45 WIB
Alvin Lie kritik Mendag soal harga kedelai naik karena babi.
Alvin Lie kritik Mendag soal harga kedelai naik karena babi. /Dok. Humas Pemkot Bandung

KABAR WONOSOBO - Baru-baru ini harga kedelai konsisten merangkak naik, membuat sejumlah pengusaha tempe dan tahu keberatan.

Tak sedikit pengusaha tempe dan tahu yang harus menyesuaikan ukuran tahu tempe hingga terpaksa menaikkan harga.

Di pasar saat ini harga kedelai impor mencapai Rp12.000 per kg. Padahal sebelumnya harga kedelai hanya sekitar Rp9.500 hingga Rp10.000 per kg.

Baca Juga: Hasil Investasi Meningkat, Moeldoko Minta Masyarakat Tidak Perlu Khawatir Program JHT

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut kenaikan harga kedelai di pasaran karena adanya kebutuhan pakan babi di China.

Hal ini sontak mendapat tanggapan satire dari berbagai pihak, salah satunya Alvin Lie mantan anggota Ombudsman RI.

Dalam cuitannya, Alvin Lie mengkritisi sikap Mendag yang dinilai tak masuk akal karena menggunakan babi sebagai alasan naiknya harga kedelai.

Baca Juga: Sekitar Rp372 Triliun Dana JHT Dikelola untuk Investasi

"Seakan-akan milyaran babi di China itu mendadak hadir dalam 1 bulan terakhir," cuit @alvinlie21, dikutip Kabar Wonosobo, Senin 21 Februari 2022.

Alvin Lie juga menyebut Mendag tak paham masalah yang sebenarnya terjadi hingga harga kedelai naik dan meresahkan pengusaha tempe dan tahu

"Beginilah jadinya kalau Menteri tidak paham pokok permasalahan. Pokok masalahnya aja dia gak paham. Bagaimana mau mengatasinya?" ujar dia.

Baca Juga: Sesuai Instruksi Presiden, BPN: Fotokopi Kartu BPJS Kesehatan Jadi Syarat Jual Beli Tanah

Akibat naiknya kedelai di pasaran pada pengusaha di berbagai wilayah bahkan melakukan mogok produksi.

Seperti di wilayah Jabodetabek, para pengusaha melakukan mogok tiga hari produksi.

Ketua Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Jakarta Pusat, Khairun, mengatakan, aksi mogok produksi dilakukan serentak oleh seluruh perajin tahu tempe di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Baca Juga: Dana JHT Ditahan Hingga Usia 56 Tahun, Presiden Jokowi Disebut Beri Sinyal Menaker Buat Aturan Itu

"Semua produsen di Jabodetabek udah tutup. Kalau tidak ditutup akan di'sweeping' oleh teman-teman kita juga. Karena tutup ini serentak dilakukan," kata Khairun, saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Minggu.***

Editor: Arum Novitasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x