Pemeriksaan laboratorium terhadap virus hepatitis tersebut diketahui bukan disebabkan oleh virus hepatitis tipe A, B, C, D, dan E.
Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus di luar negeri. Dua puluh kasus ditemukan F type 41, 19 kasus ditemukan koinfeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.
“Kejadian ini dihubungkan dengan vaksin covid-19 itu tidak benar,” ungkap Prof. dr. Hanifah Oswari, Sp. A(K) selaku lead scientist dalam keterangan pers yang digelar di Jakarta pada 5 Mei 2022.
“karena kejadian saat ini tidak ada bukti bahwa berhubungan dengan vaksinasi covid-19,” lanjutnya.
Hanifah menyatakan bahwa ada kejadian bersamaan atau koinsiden antara hepatitis akut ini dengan covid-19.
Baca Juga: Waspada! Tiga Anak Di DKI Jakarta Meninggal Akibat Hepatitis Akut, WHO Tetapkan KLB
Namun hingga kini belum terbukti bahwa hepatitis yang belum diketahui etiologinya dan covid-19 benar-benar berkaitan.
Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran terkait dengan upaya peningkatan kewaspadaan, pencegahan, dan pengendalian infeksi hepatitis akut pada anak.
Masyarakat dihimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan rajin mencuci tangan dan tidak menggunakan alat makan dan barang pribadi secara bergantian.